dc.description.abstract | Keberhasilan transplantasi kulit ditentukan oleh granulasi pada dasar luka.
Granulasi yang baik ditandai dengan warna merah dan terbentuk beberapa hari
setelah luka. Penelitian ini bertujuan menentukan waktu terbaik penempatan kulit
donor ke dasar luka resipien pada luka kaki depan kucing lokal area os radius
ulna melalui kajian profil hematologi, gambaran subjektif dan objektif, gambaran
histopatologi dan imunohistokimia sitokeratin AE1/AE3 pada kulit donor.
Penelitian ini telah mendapat izin etik dari komisi etik Institut Pertanian Bogor
dengan Izin Etik Nomor: 19-2014 IPB.
Sembilan ekor kucing lokal (Felis catus) jantan umur 1 sampai 2 tahun,
berat badan (BB) 3 sampai 4 kg dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Semua
kucing diadaptasi selama 2 bulan dalam kandang individu, diberi makan 2 kali
sehari dan air minum ad libitum. Sebelum operasi kucing diberi premedikasi
atropin sulfat 0.25 % [0.04 mg/kg berat badan (BB)] dan kombinasi ketamin 10 %
(10 mg/kg BB) dan xylazin 2 % (1 mg/kg BB) sebagai anastesi umum. Operasi
pertama dengan membuat luka insisi 2 x 2 cm pada lateral kaki depan (os radius
ulna), luka dibalut dengan kasa steril yang dibasahi iodin povidon dan dibiarkan
selama beberapa hari. Operasi kedua adalah pengambilan kulit donor dari area
lateral thorak untuk ditempatkan pada dasar luka resipien dan dijahit dengan
benang silk 3.0 USP pola jahitan sederhana. Operasi kedua dilakukan 2 hari
setelah operasi pertama [kelompok-I (K-I)], 4 hari setelah operasi pertama
[kelompok-II (K-II)] dan 6 hari setelah operasi pertama [kelompok-III (K-III)].
Pengambilan sampel darah melalui vena cephalica anti branchii anterior
hari ke-0 sebelum transplantasi kulit, hari ke-3, 6, 12 dan 18 setelah transplantasi
kulit. Pengamatan subjektif dan objektif kulit donor pada hari ke-3, 6, 9, 12 dan
18 setelah transplantasi kulit. Pengambilan sampel kulit dengan punch biopsy
pada hari ke-24 setelah transplantasi kulit untuk pemeriksaan histopatologi dengan
pewarnaan Mayer’s Hematoksilin-Eosin (HE) dan Masson Trichrome (MT).
Pewarnaan imunohistokimia (IHK) melihat ekspresi sitokeratin AE1/AE3
menggunakan mouse anti-cytokeratine AE1/AE3.
Hasil pengamatan profil hematologi kucing pada hari ke-3 dan ke-6
setelah transplantasi kulit menunjukkan terjadi penurunan jumlah eritrosit dan
konsentrasi hemoglobin, sedangkan jumlah total leukosit terjadi peningkatan.
Jumlah trombosit relatif stabil sebelum dan setelah transplantasi kulit.
Pengamatan subjektif terjadi penurunan skoring warna kulit donor, respon nyeri
dan pendarahan. Hari pertumbuhan rambut dan waktu absorpsi obat lebih cepat
pada K-II dibandingkan K-I dan K-III. Pengujian ukuran kulit donor terjadi
pengecilan dan timbulnya efek obat relatif sama diantara kelompok perlakuan.
Lapisan epidermis kulit donor telah terbentuk sempurna pada K-II dan KIII.
Lapisan dermis juga terbentuk sempurna pada semua kelompok, disertai
dengan folikel rambut dan kelenjar keringat. Jumlah folikel rambut dan kelenjar
keringat lebih banyak pada K-II dibandingkan K-III dan K-I. Pewarnaan MT
menunjukkan kepadatan jaringan ikat dengan derajat kepadatan sangat (intensitas
sangat biru) pada K-I, K-II dengan derajat kepadatan kurang (intensitas kurang
biru) dan K-III dengan derajat kepadatan sedang (intenstitas biru).
Ekspresi sitokeratin AE1/AE3 ditemukan pada sel-sel epitel lapisan
epidermis dan dermis kulit donor dengan intensitas warna sangat coklat K-II,
coklat K-III dan kurang coklat K-I. Struktur histopatologi dan ekspresi sitokeratin
AE1/AE3 setelah operasi transplantasi kulit lebih baik pada K-II dan K-III
dibandingkan K-I. Auto skin graft dapat dilakukan pada kucing lokal dan waktu
terbaik penempatan kulit pada luka resipien adalah 4 hari (KII) setelah terjadinya
luka. | id |