View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Veterinary Science
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Veterinary Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Penentuan Waktu Terbaik Transplantasi Kulit Pada Kaki Depan Kucing Lokal (Felis Catus).

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (39.34Mb)
      Date
      2016
      Author
      Erwin
      Gunanti
      Handharyani, Ekowati
      Noviana, Deni
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Keberhasilan transplantasi kulit ditentukan oleh granulasi pada dasar luka. Granulasi yang baik ditandai dengan warna merah dan terbentuk beberapa hari setelah luka. Penelitian ini bertujuan menentukan waktu terbaik penempatan kulit donor ke dasar luka resipien pada luka kaki depan kucing lokal area os radius ulna melalui kajian profil hematologi, gambaran subjektif dan objektif, gambaran histopatologi dan imunohistokimia sitokeratin AE1/AE3 pada kulit donor. Penelitian ini telah mendapat izin etik dari komisi etik Institut Pertanian Bogor dengan Izin Etik Nomor: 19-2014 IPB. Sembilan ekor kucing lokal (Felis catus) jantan umur 1 sampai 2 tahun, berat badan (BB) 3 sampai 4 kg dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Semua kucing diadaptasi selama 2 bulan dalam kandang individu, diberi makan 2 kali sehari dan air minum ad libitum. Sebelum operasi kucing diberi premedikasi atropin sulfat 0.25 % [0.04 mg/kg berat badan (BB)] dan kombinasi ketamin 10 % (10 mg/kg BB) dan xylazin 2 % (1 mg/kg BB) sebagai anastesi umum. Operasi pertama dengan membuat luka insisi 2 x 2 cm pada lateral kaki depan (os radius ulna), luka dibalut dengan kasa steril yang dibasahi iodin povidon dan dibiarkan selama beberapa hari. Operasi kedua adalah pengambilan kulit donor dari area lateral thorak untuk ditempatkan pada dasar luka resipien dan dijahit dengan benang silk 3.0 USP pola jahitan sederhana. Operasi kedua dilakukan 2 hari setelah operasi pertama [kelompok-I (K-I)], 4 hari setelah operasi pertama [kelompok-II (K-II)] dan 6 hari setelah operasi pertama [kelompok-III (K-III)]. Pengambilan sampel darah melalui vena cephalica anti branchii anterior hari ke-0 sebelum transplantasi kulit, hari ke-3, 6, 12 dan 18 setelah transplantasi kulit. Pengamatan subjektif dan objektif kulit donor pada hari ke-3, 6, 9, 12 dan 18 setelah transplantasi kulit. Pengambilan sampel kulit dengan punch biopsy pada hari ke-24 setelah transplantasi kulit untuk pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan Mayer’s Hematoksilin-Eosin (HE) dan Masson Trichrome (MT). Pewarnaan imunohistokimia (IHK) melihat ekspresi sitokeratin AE1/AE3 menggunakan mouse anti-cytokeratine AE1/AE3. Hasil pengamatan profil hematologi kucing pada hari ke-3 dan ke-6 setelah transplantasi kulit menunjukkan terjadi penurunan jumlah eritrosit dan konsentrasi hemoglobin, sedangkan jumlah total leukosit terjadi peningkatan. Jumlah trombosit relatif stabil sebelum dan setelah transplantasi kulit. Pengamatan subjektif terjadi penurunan skoring warna kulit donor, respon nyeri dan pendarahan. Hari pertumbuhan rambut dan waktu absorpsi obat lebih cepat pada K-II dibandingkan K-I dan K-III. Pengujian ukuran kulit donor terjadi pengecilan dan timbulnya efek obat relatif sama diantara kelompok perlakuan. Lapisan epidermis kulit donor telah terbentuk sempurna pada K-II dan KIII. Lapisan dermis juga terbentuk sempurna pada semua kelompok, disertai dengan folikel rambut dan kelenjar keringat. Jumlah folikel rambut dan kelenjar keringat lebih banyak pada K-II dibandingkan K-III dan K-I. Pewarnaan MT menunjukkan kepadatan jaringan ikat dengan derajat kepadatan sangat (intensitas sangat biru) pada K-I, K-II dengan derajat kepadatan kurang (intensitas kurang biru) dan K-III dengan derajat kepadatan sedang (intenstitas biru). Ekspresi sitokeratin AE1/AE3 ditemukan pada sel-sel epitel lapisan epidermis dan dermis kulit donor dengan intensitas warna sangat coklat K-II, coklat K-III dan kurang coklat K-I. Struktur histopatologi dan ekspresi sitokeratin AE1/AE3 setelah operasi transplantasi kulit lebih baik pada K-II dan K-III dibandingkan K-I. Auto skin graft dapat dilakukan pada kucing lokal dan waktu terbaik penempatan kulit pada luka resipien adalah 4 hari (KII) setelah terjadinya luka.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82364
      Collections
      • DT - Veterinary Science [294]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail