dc.description.abstract | Lahan merupakan sumberdaya yang secara fisik tidak dapat diproduksi sehingga persediaan lahan terbatas. Tingginya permintaan lahan untuk berbagai kegiatan yang cenderung melebihi persediaan lahan yang ada dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan lahan. Kelangkaan lahan mendorong terjadinya persaingan penggunaan lahan dimana peningkatan kebutuhan lahan untuk suatu kegiatan akan mengurangi ketersediaan lahan untuk kegiatan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya konversi lahan.
Terkait dengan permasalahan konversi lahan sawah di Indonesia, tentunya tidak terlepas dari peranan Pulau Jawa sebagai sentra produksi padi. Pulau Jawa adalah produsen padi terbesar dengan lahan sawah terluas di Indonesia. Berdasarkan sebarannya, Pulau Jawa memiliki lahan sawah terluas yakni kurang lebih 3.231 ribu hektar atau 43% dari total luas lahan sawah di Indonesia. Oleh karena itu, terjadinya konversi lahan sawah ke penggunaan non sawah di Pulau Jawa perlu mendapat perhatian karena mempunyai opportunity cost yang sangat besar, diantaranya dapat mempengaruhi kapasitas produksi padi lokal/nasional mengingat Pulau Jawa merupakan produsen padi terbesar di Indonesia, sehingga jika tidak diantisipasi, diduga akan berdampak pada kondisi pangan di masa depan.
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan konversi lahan sawah, faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan sawah dan dampaknya terhadap produksi padi di Pulau Jawa. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data panel terkait konversi lahan sawah tahun 1995-2013. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, analisis regresi data panel dan fungsi produksi Cobb Douglas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sepanjang tahun 1995-2013 konversi lahan sawah terjadi di seluruh provinsi di Pulau Jawa dengan total luas konversi sebesar 370 ribu hektar atau sekitar 19 ribu hektar per tahun dengan laju sekitar 0,57 persen per tahun. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya konversi lahan di Pulau Jawa adalah nilai tukar petani dan PDRB sektor industri pengolahan. Berdasarkan nilai elastisitasnya, secara parsial dapat diketahui bahwa nilai tukar petani dan PDRB sektor industri bersifat inelastis terhadap konversi lahan sawah di Pulau Jawa. Berdasarkan metode analisis deskriptif kuantitatif dan fungsi produksi Cobb Douglas diketahui bahwa konversi lahan sawah yang terjadi di Pulau Jawa selama kurun waktu 19 tahun (1995-2013) telah menyebabkan hilangnya kapasitas produksi padi sebesar 57,733 juta ton gabah atau sekitar 3,038 juta ton gabah per tahun. Bila dikonversikan setara beras, maka konversi lahan sawah menyebabkan hilangnya produksi sebesar 36,222 juta ton beras atau sekitar 1,906 juta ton beras per tahun. Berdasarkan elastisitasnya, luas lahan sawah bersifat elastis terhadap produksi padi. | id |