Komparasi Efisiensi Dan Pendapatan Usahatani Kedelai Pada Lahan Sawah Tadah Hujan Dan Lahan Kering Di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh
View/Open
Date
2016Author
Ismail, Muhammad
Fariyanti, Anna
Rifin, Amzul
Metadata
Show full item recordAbstract
Produktivitas kedelai nasional masih sebesar 1.45 ton per hektar, sedangkan
potensi hasil yang dicapai 2.0-3.0 ton per hektar. Penanaman kedelai telah umum
dilakukan oleh petani namun pengelolaan usahatani yang tepat akan mampu
meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani. Hipotesis awal adalah produksi
dan produktivitas usahatani kedelai di lahan sawah tadah hujan lebih tinggi
dibandingkan produksi dan produktivitas usahatani kedelai di lahan kering.
Faktor-faktor produksi pada usahatani kedelai yang diduga berpengaruh terhadap
produktivitas kedelai adalah lahan, benih, pupuk padat, pupuk cair, pestisida
padat, pestisida cair, dan tenaga kerja yang berasal dari luar dan dalam keluarga
petani.
Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
efisiensi teknis usahatani kedelai pada lahan sawah tadah hujan dan lahan kering;
menganalisis pendapatan usahatani kedelai pada lahan sawah tadah hujan dan
lahan kering; dan menganalisis dampak lahan sawah tadah hujan dan lahan kering
terhadap efisiensi teknis dan pendapatan usahatani kedelai di Kabupaten Pidie
Jaya. Penelitian ini menggunakan data cross section input dan output usahatani
kedelai periode September-Desember 2014 melalui wawancara mendalam secara
langsung pada 100 petani responden.
Analisis efisiensi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan stochastic frontier dan metode estimasi Maximum Likelihood Estimate
(MLE). Dilakukan juga analisis usahatani untuk menghitung pendapatan
usahataninya. Hasil analisis menunjukkan bahwa efisiensi teknis usahatani kedelai
pada lahan sawah tadah hujan lebih tinggi dibandingkan dengan efisiensi teknis
usahatani kedelai di lahan kering, namun setelah dilakukan uji beda dapat
dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan efisiensi teknis dari kedua tipe lahan.
Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani kedelai
yang merupakan sumber inefisiensi teknis usahatani yaitu umur, pendidikan
formal petani, pengalaman berusahatani kedelai, jumlah tanggungan keluarga,
dummy keikutsertaan mengikuti penyuluhan, dan dummy tipe lahan.
Hasil analisis menunjukkan variabel yang berpengaruh nyata dalam
menjelaskan sumber-sumber inefisiensi teknis usahatani kedelai adalah umur
petani, dan pengalaman berusahatani kedelai masing-masing pada taraf nyata 15
persen. Sedangkan variabel pendidikan formal, jumlah tanggungan keluarga,
dummy keikutsertaan mengikuti penyuluhan, dan dummy tipe lahan tidak
berpengaruh nyata hingga taraf 25 persen. Hasil uji t-independent menunjukkan
tidak terdapat perbedaan tingkat efisiensi teknis, dan pendapatan usahatani kedelai
antara kedua tipe lahan. Meskipun demikian, usahatani kedelai di lahan sawah
tadah hujan relatif lebih efisien secara teknis namun pendapatan usahatani di lahan
kering justru lebih tinggi. Disarankan kepada petani untuk menerapkan teknologi
anjuran yang diajarkan secara tepat agar diperoleh produksi yang maksimal.
Collections
- MT - Human Ecology [2274]