Studi Perbanyakan Cepat Pada Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz.) dengan Stek Muda
Abstract
Satu kendala dalam penanaman ubi kayu pada skala luas adalah penyediaan bahan tanam dalam jumlah banyak dan waktu singkat. Tiap hektar penanaman ubi kayu diperlukan 10.000–15.000 stek. Studi perbanyakan cepat dengan stek muda perlu dilakukan untuk mempercepat dan menghemat pemakaian stek ubi kayu dalam pengembangan ubi kayu skala luas. Suatu penelitian telah dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh umur tanaman induk/sumber stek ubi kayu varietas Mangu, Gajah, dan Adira-1 terhadap produksi stek, daya tumbuh stek di pesemaian, dan pertumbuhan bibit di lapangan. Batang tanaman induk yang berumur 2 bulan dan yang berumur 3 bulan dipotong kemudian dijadikan stek batang dengan 4 mata tunas. Stek 4 mata tunas ditumbuhkan di media tanah lapisan atas (top soil) dalam polybag berukuran 10 cm x 15 cm dan ditempatkan di dalam sungkup pembibitan beratap plastik transparan dan naungan paranet 70% selama 4 minggu. Stek yang tumbuh dipindahkan ke sungkup dengan nauangn paranet 45% untuk aklimatisasi selama 1 minggu. Setelah itu bibit ditanam di lapangan. Produksi stek muda meningkat dengan bertambahnya umur tanaman induk dari 2 bulan menjadi 3 bulan setelah tanam. Tiap tanaman induk umur 3 bulan setelah tanam untuk varietas Mangu, Gajah, dan Adira-1 masing-masing menghasilkan rata-rata 14.2, 13.9, dan 18.9 bibit siap tanam di lapangan dengan persentase tumbuh di lapangan 96%, 100%, dan 93%. Rasio perbanyakan bibit meningkat menjadi 1:14 sampai 1:19 dengan waktu penyediaan yang lebih singkat, hanya 4 bulan dari secara kovensional dengan rasio 1:10 dengan waktu minimal 8 bulan. Suatu penelitian lanjutan masih diperlukan untuk mengetahui produksi ubi kayu dari bibit stek muda tersebut.