Mutu Benih dan Pertumbuhan Bibit Tanaman Malapari (Pongamia pinnata (L.) Pierre) dari Taman Nasional Ujung Kulon dan Kebun Raya Bogor
Abstract
Malapari (Pongamia pinnata (L.) Pierre) merupakan salah tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber BBN. Potensi tanaman malapari menghasilkan biodiesel mencapai 25 ton biji/ha/th. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ukuran dan sumber benih terhadap perkecambahan benih, serta media yang dapat mendukung pertumbuhan bibit malapari. Penelitian dilaksanakan pada
bulan September 2010 sampai Februari 2011 di rumah kaca Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama untuk membandingkan perkecambahan benih malapari dari TN Ujung Kulon (TNUK) dan Kebun Raya Bogor (KRB); dan dari benih besar >15 mm, dan benih kecil ≤15 mm dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Tahap kedua untuk mempelajari pengaruh ukuran benih dan media tanam terhadap pertumbuhan bibit
malapari yang dilaksanakan dalam rancangan petak terbagi. Bibit dari benih besar (>15 mm) dan benih kecil (≤15 mm) sebagai petak utama dan media tanam (media tanah; media tanah+pasir (1:1); media tanah+arang sekam (1:1)) sebagai anak petak. Hasil pengamatan menunjukkan interaksi sumber dan ukuran benih berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah (DB).DB benih berukuran kecil dari TNUK (84%) lebih tinggi dari DB benih dari KRB baik benih besar (73%) maupun kecil (65%). Selain
itu, kecepatan tumbuh benih dari TNUK lebih tinggi (6.51% KN/etmal) daripada dari KRB (5.36% KN/etmal). Ukuran benih tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit, sedangkan media tanam berpengaruh terhadap semua peubah yang diamati. Tanah+pasir (1:1) merupakan media terbaik untuk pertumbuhan bibit baik dari TNUK maupun dari KRB sampai umur 4 BST.