dc.contributor.author | Achmadi, Andi | |
dc.contributor.author | Hestirianoto, Totok | |
dc.contributor.author | Manik, Henry M. | |
dc.date.accessioned | 2016-11-20T10:09:09Z | |
dc.date.available | 2016-11-20T10:09:09Z | |
dc.date.issued | 2014-11 | |
dc.identifier.issn | 2087-4871 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81995 | |
dc.description.abstract | Yield and catch data obtained from statistic and fisheries commercial data are incomplete and inaccurate. Effort to increase the accurate data and survey method become necessary to estimate the yield potential in Indonesia. The aim of this study is to detect the pelagic schooling (target strength/TS approach) by using hydroacoustic. Those detection are used to describe insitu condition of pelagic fishes in Palu Bay, Central Celebes. Result of this study showed that the range of TS interval of pelagic schooling a re between -70dB to -40dB, found about 23 schools. Based on depth strata, dominant schooling (12 schools) found in 100 to 150 m, then followed by 9 schools in 0 to 50 m and 2 schools in 50 to 100 m. fish caught in Palu Bay that landed in Labuan Bajo fishing port dominate by large pelagic. Those information are relevant with the TS data. The longest size of skipjack is 74 cm in depth of 142 m. Medium size of the smallest value of 5 cm in depth 57 m with an average size of 27.8 cm | id |
dc.description.abstract | Data potensi dan hasil tangkapan yang bersumber dari data statistik perikanan ataupun perikanan komersial sebagian besar belum lengkap dan akurat. Oleh sebab itu, upaya peningkatan akurasi data dan metode survey yang sesuai diperlukan untuk menjamin ketepatan sasaran pendugaan potensi sumberdaya ikan di Indonesia. Tujuan deteksi schooling ikan pelagis dengan hidroakustik ialah agar dapat memberikan gambaran akurat tentang kondisi insitu potensi sumberdaya ikan pelagis di Perairan Teluk Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa schooling ikan pelagis dominan berada pada interval TS -70dB s/d -40dB sebanyak 23 schooling ikan. Berdasarkan strata kedalaman, schooling ikan lebih banyak berada pada kedalaman 100 s/d 150 m sebanyak 12 schooling disusul pada kedalaman 0 s/d 50 m sebanyak 9 schooling dan kedalaman 50 s/d 100 m sebanyak 2 schooling . Nilai TS tersebut merupakan kisaran nilai dari jenis pelagis besar. Hal tersebut sejalan dengan hasil tangkapan ikan di perairan Teluk Palu yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Labuan Bajo, Kabupaten Donggala yang didominasi jenis ikan pelagis besar. Ukuran terpanjang ikan cakalang senilai 74 cm di kedalaman 142 m. Sedang ukuran terkecil senilai 5 cm di kedalaman 57 m dengan rata -rata ukuran 27.8 cm. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Masyarakat Sains Kelautan dan Perikanan Indonesia (MSKPI) dan FPIK IPB | id |
dc.title | Deteksi Schooling Ikan Pelagis dengan Metode Hidroakustik di Perairan Teluk Palu, Sulawesi Tengah | id |
dc.title.alternative | THE DETECTION OF PELAGIC FISH USING HYDROACOUSTIC IN PALU BAY, CENTRAL SULAWESI | id |
dc.type | Article | id |
dc.subject.keyword | detection, schooling, hydroacoustic, pelagic fish | id |
dc.subject.keyword | deteksi, schooling , hidroakustik, ikan pelagis | id |