PENGARUH KONDISI BATANG BAWAH, KLON BATANG ATAS, DAN WAKTU PELAKSANAAN TERHADAP KEBERHASILAN OKULASI DAN PERTUMBUHAN BIBIT KARET
Abstract
Penelitian untuk mengetahui pengaruh kondisi pertumbuhan batang bawah, jenis klon batang atas, dan
waktu pelaksanaan terhadap keberhasilan okulasi dan pertumbuhan bibit hasil okulasi telah ilaksanakan di pembibitan karet PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate (BSRE), Sumatera Utara pada bulan Februari 2014 sampai Juni 2014. Kondisi batang bawah dibedakan atas batang bawah dengan pertumbuhan tunas aktif (flush) dan pertumbuhan tunas tidak aktif (dorman). Klon batang atas terdiri atas PB 260, PB 330, PB 340, DMI 13,dan DMI 35. Waktu okulasi dibedakan atas pelaksanaan pada pukul 07.00-09.00, 09.00-11.00, dan 11.00-13.00. Pertumbuhan tunas hasil okulasi diamati pada klon PB 260, PB 330, PB 340, DMI 13, DMI 35. Keberhasilan okulasi pada kondisi kondisi batang bawah flush (55.24%) lebih rendah daripada kondisi batang bawah dorman (81.90%). Klon PB 260 memiliki persentasi keberhasilan okulasi tertinggi sebesar 86.13% dan persentase keberhasilan terendah yaitu pada klon DMI 35 sebesar 48.31%; klon DMI 13 mempunyai keberhasilan okulasi yang tidak berbeda nyata dengan klon PB 260 (74.79%). Keberhasilan okulasi pada ketiga waktu pelaksanaan tidak berbeda nyata, berkisar 60.95-74.39%; akan tetapi semakin siang keberhasilan okulasi semakin turun. Pertumbuhan tunas hasil okulsi tertinggi yaitu pada klon DMI 13 sebesar 13.72 cm bulan-1 tetapi tidak berbeda dengan klon PB 260 sebesar 12.25 cm bulan-1 dan klon PB 340 sebesar 11.22 cm bulan-1,
sedangkan yang terendah adalah klon PB 330 yaitu sebesar 3.36 cm bulan-1.