Serangga dalam Kehidupan Manusia: Teman Sekaligus Lawan
Abstract
Kehidupan di dunia sulit dibayangkan tanpa serangga. Banyak ahli ekologi percaya bahwa kehidupan di dunia tidak akan bertahan tanpa serangga. Diperkirakan nilai ekonomi serangga lebih dari 100 milyar dollar US per tahun yang berasal dari jasa ekologi, produk serangga, dan biaya pengendalian hama. Sebagian produk tanaman yang dinikmati manusia merupakan hasil penyerbukan oleh serangga. Serangga merupakan model dalam bioinspiration dan biomimetics dimana para insinyur belajar dan meniru teknik jalan, terbang dan berbagai teknologi alamiah lainnya dari serangga. Serangga juga merupakan sumber berbagai jenis obat-obatan, sumber protein yang banyak dikonsumsi manusia, dan merupakan bagian yang penting dalam rantai makanan. Bahan pakaian manusia yang lembut dan kuat, yatiu sutra, merupakan produk serangga. Serangga memberi pengaruh terhadap kebudayaan manusia dalam kesenian, pertanian, dan kehidpuan sehari-hari. Tentu masih banyak hal baik lainnya yang berkaitan dengan serangga, meskipun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian kecil serangga merupakan hama tanaman, merusak bangunan, atau merupakan vektor penyakit pada manusia dan hewan. Jumlah spesies serangga yang merugikan diyakini oleh para ahli tidak lebih dari 5% dari semua spesies. Namun jutaan dollar US per tahun telah dibelanjakan oleh manusia untuk pengendalian penyakit menular dan pengendalian hama tanaman, termasuk pembelian pestisida. Serangga dapat dikatakan sebagai „kawan‟ karena memberi manfaat yang luar biasa banyak bagi kehidpuan manusia dan kelestarian lingkungan, namun sekaligus juga sebagai 'lawan' karena menyebarkan penyakit pada manusia dan hewan ternak serta berkompetisi dengan manusia dalam memperebutkan sumber daya pangan.
Collections
- Plant Protection [185]