Show simple item record

dc.contributor.advisorPalupi, Endah Retno
dc.contributor.advisorWidajati, Eny
dc.contributor.advisorMathius, Nurita Toruan
dc.contributor.authorSaipulloh
dc.date.accessioned2016-09-21T01:58:58Z
dc.date.available2016-09-21T01:58:58Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81578
dc.description.abstractSalah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kahat fosfat di lahan perkebunan bermasalah adalah dengan perlakuan benih (seed treatment), yaitu pengkayaan benih (seed enrichment) dengan agens hayati yang bersimbiosis dengan tanaman. Teknik ini diharapkan dapat lebih cepat mengatasi ketersediaan fosfat untuk tanaman. Tujuan penelitian adalah mendapatkan bahan pelapis terbaik untuk benih yang diperkaya dengan Burkholderia sp. untuk meningkatkan penyerapan fosfat, daya simpan, dan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2014 hingga Oktober 2015 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB, Laboratorium Microbiome Technology dan Pre Nursery PT SMART Tbk Sentul, Bogor. Penelitian dibagi dalam tiga percobaan yang dilakukan secara berurutan. Percobaan pertama menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor perlakuan adalah jenis bahan pelapis, yaitu 1: Benih utuh tanpa pengkayaan Burkholderia sp.; 2: Talk 1%; 3: CMC 1%; 4: Tapioka 5%; 5: Arabic gum 25%; 6: Natrium alginat 8.3%; 7: Arabic gum 3% + gipsum 1%; 8: CMC 1.5% + gipsum 1%; dan 9: CMC 1.5% + talk 1%. Jenis bahan pelapis 2-9 diperkaya dengan Burkholderia sp. Percobaan kedua menggunakan rancangan tersarang (nested) dengan tiga ulangan. Faktor utama adalah formula bahan pelapis, yaitu 1: Benih utuh tanpa pengkayaan Burkholderia sp.; 2: Benih utuh dengan pengkayaan Burkholderia sp.; 3: CMC 0.5%; 4: CMC 1%; 5: CMC 1.5%; 6: CMC 1% + gipsum 0.5%; 7: CMC 1.5% + gipsum 1%; 8: CMC 2% + gipsum 1.5%; 9: CMC 1% + talk 0.5%; 10: CMC 1.5% + talk 1%; dan 11: CMC 2% + talk 1.5%. Formula bahan pelapis 3-11 diperkaya dengan Burkholderia sp. Faktor tersarang adalah periode simpan, yaitu S0: tanpa penyimpanan; S3: penyimpanan 3 hari; S6: penyimpanan 6 hari; S9: penyimpanan 9 hari; dan S12: penyimpanan 12 hari. Benih dikemas dalam plastik polietilen (PE) dengan ketebalan 0.1 mm dan disimpan di ruangan dengan suhu 18 ± 2 °C dan kelembaban 60-70%. Percobaan ketiga menggunakan rancangan acak kelompok dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pelapisan benih, yaitu 1: Benih utuh tanpa pengkayaan Burkholderia sp., 2: Benih utuh dengan pengkayaan Burkholderia sp.; 3: CMC 1.5%; 4: CMC 2% + gipsum 1.5%; dan 5: CMC 1.5% + talk 1%. Bahan pelapis 3-5 diperkaya dengan Burkholderia sp. Faktor kedua adalah pemupukan fosfat, yaitu 1: tanpa pemupukan fosfat; 2: pemupukan fosfat 50% dari dosis rekomendasi; 3: pemupukan fosfat 100% dari dosis rekomendasi; dan 4: pemupukan fosfat 150% dari dosis rekomendasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahan pelapis terbaik untuk benih kelapa sawit yang telah diperkaya dengan Burkholderia sp. adalah CMC 2% + gipsum 1.5%. Bahan pelapis tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan dan penyerapan fosfat bibit kecambah kelapa sawit. Pelapisan dan pengkayaan benih hanya mampu mempertahankan mutu kecambah selama tiga hari penyimpanan dan belum dapat mengurangi dosis pupuk rekomendasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcHorticultureid
dc.subject.ddcOil palmid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa baratid
dc.titlePelapisan Benih Yang Diperkaya Burkholderia Sp. Untuk Meningkatkan Penyerapan Fosfat Dan Pertumbuhan Pada Bibit Kelapa Sawitid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkarboksil metil selulosaid
dc.subject.keywordmikroba pelarut fosfatid
dc.subject.keywordpengkayaan benihid
dc.subject.keywordpenyimpanan benihid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record