View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Agriculture Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Agriculture Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Peran Reologi Adonan Di Die Head Ekstruder, Derajat Gelatinisasi Dan Kristalinitas Beras Analog Pada Karakteristik Fisiknya

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (5.507Mb)
      Date
      2016
      Author
      Budi, Faleh Setia
      Hariyadi, Purwiyatno
      Budijanto, Slamet
      Syah, Dahrul
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Dewasa ini penggunaan teknologi ekstrusi untuk membuat beras analog mendapatkan cukup banyak perhatian dari para peneliti karena banyaknya kelebihan yang dimilikinya. Proses ekstrusi melibatkan banyak parameter seperti reologi bahan di die head, derajat gelatinisasi dan sebagainya. Koide dan Zhuang mengidentifikasi derajat gelatinisasi sebagai parameter kritis yang berpengaruh terhadap mutu beras analog dan dipengaruhi oleh suhu ekstrusi, kadar air adonan, dan kecepatan screw. Namun Bhatnagar dan Hanna mengatakan bahwa pati jagung yang meninggalkan daerah melting zone ekstruder sudah tergelatinisasi sempurna. Oleh karena itu perlu dilakukan reinvestigasi terhadap pengaruh suhu ekstrusi dan kadar air adonan terhadap derajat gelatinisasi dan dampaknya pada mutu beras analog. Kadar air adonan dan kadar amilosa bahan dan suhu ekstrusi juga berpengaruh terhadap kristalinitas beras analog yang berdampak terhadap kekerasan beras analog dan reologi bahan di dalam die head ekstruder yang berdampak pada bentuk beras analog. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan parameter-parameter kritis yang sangat berpengaruh terhadap mutu beras analog berbahan dasar jagung (kekerasan beras analog, kekerasan nasi beras analog, kekuatan kunyah nasi beras analog, densitas kamba, dan bentuk) dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi parameter-parameter kritis tersebut (kadar air, kadar amilosa, dan suhu ekstrusi). Untuk mengevaluasi hipotesa di atas maka disusunlah penelitian yang terdiri atas 3 tahapan, yaitu; (1) Pengembangan model empiris pengaruh suhu ekstrusi dan kadar air adonan terhadap derajat gelatinisasi dan dampaknya terhadap kekerasan beras analog, (2) Pengembangan model matematis pengaruh derajat kristalinitas beras analog terhadap kekerasan beras analog dan kekerasan nasi beras analog, dan (3) Pengembangan model empiris pengaruh indeks perilaku aliran (n) dan indeks konsistensi (K) adonan di dalam die head ekstruder terhadap bentuk beras analog. Pada tahap pertama suhu ekstrusi divariasi pada level 50 oC, 60 oC, 70 oC, 80 oC, dan 90oC dan kadar air adonan 35%, 40%, dan 45% dengan respon derajat gelatinisasi dan kekerasan beras analog. Pada tahap kedua dan ketiga proses ekstrusi dilakukan pada suhu 70 oC, 80 oC, dan 90oC, kadar amilosa 16.99%, 19.35%, 21.72%, dan 24.09% serta kadar air adonan sama seperti tahap pertama dengan respon derajat kristalinitas, kekerasan beras, kekerasan nasi, kekuatan kunyah nasi, indeks konsistensi, indeks perilaku aliran, dan bentuk beras analog. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa proses ekstrusi pada suhu 70–90oC dan kadar air adonan 35–45% menyebabkan granula pati tergelatinisasi sempurna dan berubahnya tipe kristal A menjadi V. Derajat gelatinisasi beras analog tidak berkorelasi dengan kekerasan beras analog. Derajat kristalinitas berkorelasi positif dengan kekerasan beras analog (r=0.561, p=0.01) dan kekerasan nasi beras analog (r=0.891, p=0.01). Adonan beras analog di die head ekstruder merupakan fluida non Newtonian pesudoplastik (n<1). Semua v perlakuan percobaan menghasilkan aliran tipe laminar sehingga tipe aliran tidak berdampak terhadap bentuk beras analog. Nilai K<21000 Pa.sn dan n<0.5 menyebabkan beras analog berbentuk trapesium, nilai K>21000 Pa.sn dan n<0.5 menghasilkan beras analog berbentuk pellet; dan nilai K>21000 Pa.sn dan 0.5<n<1 menghasilkan beras analog berbentuk setengah oval yang mirip dengan beras. Beras analog terbaik dengan kekerasan 4.21 – 6.8 kg dan bentuk setengah oval dapat terbentuk pada suhu ekstrusi 90oC, kadar air adonan 40%, dan kadar amilosa 21.72%.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81525
      Collections
      • DT - Agriculture Technology [648]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail