Show simple item record

dc.contributor.advisorSusanto, Slamet
dc.contributor.advisorSukma, Dewi
dc.contributor.advisorArdie, Sintho Wahyuning
dc.contributor.authorNaim, Mardjani Aliyah Abdul
dc.contributor.authorSukma, Dewi
dc.contributor.authorArdie, Sintho Wahyuning
dc.date.accessioned2016-09-21T01:46:33Z
dc.date.available2016-09-21T01:46:33Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81515
dc.description.abstractSalah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan jeruk pamelo adalah ketersediaan bibit berkualitas. Bibit berkualitas diartikan sebagai bibit yang jelas asal usulnya (berasal dari kultivar unggul dengan keragaan pohon yang baik). Jeruk pamelo dapat diperbanyak secara vegetative dengan cara mencangkok dan okulasi. Kelemahan utama bibit pamelo hasil okulasi adalah keragaan bibit yang kurang baik yang ditunjukkan oleh sedikitnya percabangan. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keragaan pada bibit pamelo antara lain melalui cara strangulasi, pinching dan aplikasi zat pemecah dormansi. Tujuan umum penelitian ini adalah mendapatkan metode yang efektif untuk perbaikan keragaan bibit pamelo yang terbaik. Tujuan khususnya adalah mendapatkan 1) teknik strangulasi tunggal atau ganda untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan perbaikan keragaan bibit pamelo, 2) teknik strangulasi dan pinching yang tepat dalam membentuk keragaan bibit okulasi jeruk pamelo yang terbaik, 3) efektivitas strangulasi dan aplikasi zat pemecah dormansi (BAP dan KNO3) untuk mendapatkan keragaan bibit pamelo yang terbaik, dan 4) efektivitas aplikasi zat pemecah dormansi (BAP dan KNO3) dan perlakuan pinching untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan mendapatkan keragaan bibit pamelo yang baik. Penelitian terdiri atas empat percobaan yang dilakukan di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Institut Pertanian Bogor. Percobaan pertama adalah efektivitas strangulasi tunggal dan ganda pada jarak 5, 10 dan 15 cm dilakukan dalam rumah kaca. Percobaan kedua adalah aplikasi strangulasi dan pinching, percobaan ketiga berupa aplikasi strangulasi dan ZPD serta percobaan keempat berupa perlakuan pinching dan aplikasi ZPD dilakukan secara paralel pada waktu yang sama pada 2013. Analisis kandungan hara, gula total, dan kandungan karbohidrat daun dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian Cimanggu Bogor. Analisis kandungan klorofil daun dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Media tumbuh yang digunakan adalah pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1 yang dimasukkan dalam polibag berukuran 35 cm x 30 cm. Percobaan satu menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Penelitian dilakukan secara serial, dimulai dengan mencari teknik strangulasi terbaik berupa tunggal atau ganda dengan jarak 5, 10, dan 15 cm pada percobaan pertama. Hasil percobaan pertama dijadikan acuan untuk dikombinasikan dengan teknik pinching dan aplikasi ZPD pada percobaan berikutnya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa strangulasi ganda dengan jarak 15 cm memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bibit pamelo pada karakter jumlah cabang, diameter batang, panjang cabang primer, luas daun, lebar tajuk, bobot kering tajuk, bobot kering total, kerapatan stomata dan kandungan K di daun. Peubah tinggi tanaman terbaik diperoleh pada perlakuan strangulasi ganda jarak 10 dan 15 cm. Perlakuan strangulasi tunggal diperoleh hasil terbaik pada peubah bobot kering akar, ratio akar/tajuk, dan kandungan karbohidrat daun. Kandungan klorofil daun (a, b, dan total) tidak dipengaruhi oleh perlakuan strangulasi. Oleh karena hasil strangulasi ganda jarak 15 cm dan strangulasi tunggal 5 cm memberikan hasil terbaik, perlakuan tersebut digunakan pada penelitian selanjutnya yang dikombinasikan dengan teknik pinching dan aplikasi zat pemecah dormansi. Pada percobaan kombinasi antara teknik strangulasi dan pinching diperoleh bahwa teknik strangulasi tunggal maupun strangulasi ganda dikombinasikan dengan perlakuan pinching memberikan hasil terbaik terhadap keragaan bibit pamelo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi strangulasi ganda dengan pinching mampu mempercepat pemunculan tunas. Selain itu kombinasi diantara keduanya juga berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap karakter panjang cabang, panjang akar, luas per daun, luas daun total, bobot kering akar, bobot kering total, jumlah cabang, klorofil a, klorofil b dan bobot kering tajuk sangat berbeda nyata pada perlakuan strangulasi tunggal tanpa pinching. Peubah panjang cabang primer, luas daun, panjang akar, bobot kering akar dan bobot kering total, hasil terbaik diperoleh pada kombinasi strangulasi ganda dan perlakuan pinching. Peubah lebar tajuk, total klorofil dan ratio C/N tidak dipengaruhi oleh kombinasi perlakuan strangulasi dan pinching. Perlakuan strangulasi dikombinasikan dengan aplikasi BAP dan KNO3 meningkatkan jumlah cabang, panjang cabang, jumlah daun, luas daun dan nisbah C/N pada bibit pamelo. Perlakuan strangulasi dikombinasikan dengan aplikasi KNO3 meningkatkan tinggi tanaman, sedangkan strangulasi dikombinasikan dengan aplikasi BAP akan meningkatkan diameter batang, jumlah total klorofil, klorofil a dan b pada daun bibit jeruk pamelo. Perlakuan pinching dikombinasikan dengan zat pemecah dormansi berupa KNO3 dan BAP tidak memberikan pengaruh yang nyata pada peubah jumlah daun, panjang cabang primer, diamater batang, bobot kering akar, dan kerapatan stomata daun. Perlakuan pinching dikombinasikan dengan KNO3 dan BAP memberikan pengaruh yang nyata terhadap karakter lebar tajuk, luas daun per daun, luas daun total, panjang akar, bobot kering tajuk, dan ratio C/N. Perlakuan pinching dikombinasikan dengan KNO3 berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang, klorofil total, kalium, dan karbohidrat daun. Sedangkan tinggi tanaman dipengaruhi oleh pinching dikombinasikan dengan BAP. Berdasarkan komponen jumlah cabang, lebar tajuk, diameter batang dan panjang cabang dengan perlakuan strangulasi dengan kombinasi pinching dapat memperbaiki keragaan bibit pamelo. Perbaikan keragaan bibit ditunjukkan oleh jumlah cabang, jumlah daun, panjang cabang primer, gula total, kandungan N, K daun dan bobot kering total. Perlakuan pinching dengan aplikasi KNO3 atau BAP berpengaruh tidak nyata terhadap perbaikan keragaan bibit.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcHorticultureid
dc.subject.ddccitrus maximaid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jabarid
dc.titlePerbaikan Keragaan Pertumbuhan Bibit Jeruk Pamelo [Citrus Maxima (Burm.) Merr.] Melalui Kombinasi Teknik Strangulasi, Pinching Dan Aplikasi Zat Pemecah Dormansi.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordpameloid
dc.subject.keywordStrangulasiid
dc.subject.keywordPinchingid
dc.subject.keywordBAPid
dc.subject.keywordKNO3id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record