Perbaikan Keragaan Pertumbuhan Bibit Jeruk Pamelo [Citrus Maxima (Burm.) Merr.] Melalui Kombinasi Teknik Strangulasi, Pinching Dan Aplikasi Zat Pemecah Dormansi.
View/Open
Date
2016Author
Naim, Mardjani Aliyah Abdul
Sukma, Dewi
Ardie, Sintho Wahyuning
Susanto, Slamet
Sukma, Dewi
Ardie, Sintho Wahyuning
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan jeruk pamelo adalah
ketersediaan bibit berkualitas. Bibit berkualitas diartikan sebagai bibit yang jelas
asal usulnya (berasal dari kultivar unggul dengan keragaan pohon yang baik).
Jeruk pamelo dapat diperbanyak secara vegetative dengan cara mencangkok dan
okulasi. Kelemahan utama bibit pamelo hasil okulasi adalah keragaan bibit yang
kurang baik yang ditunjukkan oleh sedikitnya percabangan. Upaya yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki keragaan pada bibit pamelo antara lain melalui cara
strangulasi, pinching dan aplikasi zat pemecah dormansi.
Tujuan umum penelitian ini adalah mendapatkan metode yang efektif untuk
perbaikan keragaan bibit pamelo yang terbaik. Tujuan khususnya adalah
mendapatkan 1) teknik strangulasi tunggal atau ganda untuk meningkatkan
pertumbuhan vegetatif dan perbaikan keragaan bibit pamelo, 2) teknik strangulasi
dan pinching yang tepat dalam membentuk keragaan bibit okulasi jeruk pamelo
yang terbaik, 3) efektivitas strangulasi dan aplikasi zat pemecah dormansi (BAP
dan KNO3) untuk mendapatkan keragaan bibit pamelo yang terbaik, dan 4)
efektivitas aplikasi zat pemecah dormansi (BAP dan KNO3) dan perlakuan
pinching untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan mendapatkan keragaan
bibit pamelo yang baik.
Penelitian terdiri atas empat percobaan yang dilakukan di rumah kaca
Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Institut Pertanian Bogor. Percobaan
pertama adalah efektivitas strangulasi tunggal dan ganda pada jarak 5, 10 dan 15
cm dilakukan dalam rumah kaca. Percobaan kedua adalah aplikasi strangulasi dan
pinching, percobaan ketiga berupa aplikasi strangulasi dan ZPD serta percobaan
keempat berupa perlakuan pinching dan aplikasi ZPD dilakukan secara paralel
pada waktu yang sama pada 2013. Analisis kandungan hara, gula total, dan
kandungan karbohidrat daun dilakukan di Laboratorium Balai Besar Penelitian
dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian Cimanggu Bogor. Analisis kandungan
klorofil daun dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tanaman Departemen
Agronomi dan Hortikultura IPB.
Media tumbuh yang digunakan adalah pasir, tanah, dan pupuk kandang
dengan perbandingan 2:1:1 yang dimasukkan dalam polibag berukuran
35 cm x 30 cm. Percobaan satu menggunakan Rancangan Acak Lengkap.
Penelitian dilakukan secara serial, dimulai dengan mencari teknik strangulasi
terbaik berupa tunggal atau ganda dengan jarak 5, 10, dan 15 cm pada percobaan
pertama. Hasil percobaan pertama dijadikan acuan untuk dikombinasikan dengan
teknik pinching dan aplikasi ZPD pada percobaan berikutnya.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa strangulasi ganda dengan jarak 15 cm
memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bibit pamelo pada karakter
jumlah cabang, diameter batang, panjang cabang primer, luas daun, lebar tajuk,
bobot kering tajuk, bobot kering total, kerapatan stomata dan kandungan K di
daun. Peubah tinggi tanaman terbaik diperoleh pada perlakuan strangulasi ganda
jarak 10 dan 15 cm. Perlakuan strangulasi tunggal diperoleh hasil terbaik pada
peubah bobot kering akar, ratio akar/tajuk, dan kandungan karbohidrat daun.
Kandungan klorofil daun (a, b, dan total) tidak dipengaruhi oleh perlakuan
strangulasi. Oleh karena hasil strangulasi ganda jarak 15 cm dan strangulasi
tunggal 5 cm memberikan hasil terbaik, perlakuan tersebut digunakan pada
penelitian selanjutnya yang dikombinasikan dengan teknik pinching dan aplikasi
zat pemecah dormansi.
Pada percobaan kombinasi antara teknik strangulasi dan pinching
diperoleh bahwa teknik strangulasi tunggal maupun strangulasi ganda
dikombinasikan dengan perlakuan pinching memberikan hasil terbaik terhadap
keragaan bibit pamelo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi
strangulasi ganda dengan pinching mampu mempercepat pemunculan tunas.
Selain itu kombinasi diantara keduanya juga berpengaruh nyata dan sangat nyata
terhadap karakter panjang cabang, panjang akar, luas per daun, luas daun total,
bobot kering akar, bobot kering total, jumlah cabang, klorofil a, klorofil b dan
bobot kering tajuk sangat berbeda nyata pada perlakuan strangulasi tunggal tanpa
pinching. Peubah panjang cabang primer, luas daun, panjang akar, bobot kering
akar dan bobot kering total, hasil terbaik diperoleh pada kombinasi strangulasi
ganda dan perlakuan pinching. Peubah lebar tajuk, total klorofil dan ratio C/N
tidak dipengaruhi oleh kombinasi perlakuan strangulasi dan pinching.
Perlakuan strangulasi dikombinasikan dengan aplikasi BAP dan KNO3
meningkatkan jumlah cabang, panjang cabang, jumlah daun, luas daun dan nisbah
C/N pada bibit pamelo. Perlakuan strangulasi dikombinasikan dengan aplikasi
KNO3 meningkatkan tinggi tanaman, sedangkan strangulasi dikombinasikan
dengan aplikasi BAP akan meningkatkan diameter batang, jumlah total klorofil,
klorofil a dan b pada daun bibit jeruk pamelo.
Perlakuan pinching dikombinasikan dengan zat pemecah dormansi berupa
KNO3 dan BAP tidak memberikan pengaruh yang nyata pada peubah jumlah
daun, panjang cabang primer, diamater batang, bobot kering akar, dan kerapatan
stomata daun. Perlakuan pinching dikombinasikan dengan KNO3 dan BAP
memberikan pengaruh yang nyata terhadap karakter lebar tajuk, luas daun per
daun, luas daun total, panjang akar, bobot kering tajuk, dan ratio C/N. Perlakuan
pinching dikombinasikan dengan KNO3 berpengaruh nyata terhadap jumlah
cabang, klorofil total, kalium, dan karbohidrat daun. Sedangkan tinggi tanaman
dipengaruhi oleh pinching dikombinasikan dengan BAP.
Berdasarkan komponen jumlah cabang, lebar tajuk, diameter batang dan
panjang cabang dengan perlakuan strangulasi dengan kombinasi pinching dapat
memperbaiki keragaan bibit pamelo. Perbaikan keragaan bibit ditunjukkan oleh
jumlah cabang, jumlah daun, panjang cabang primer, gula total, kandungan N, K
daun dan bobot kering total. Perlakuan pinching dengan aplikasi KNO3 atau BAP
berpengaruh tidak nyata terhadap perbaikan keragaan bibit.
Collections
- DT - Agriculture [756]