Show simple item record

dc.contributor.advisorSukenda
dc.contributor.advisorJunior, Muhammad Zairin
dc.contributor.advisorLusiastuti, Angela Mariana
dc.contributor.advisorNuryati, Sri
dc.contributor.authorNisaa, Khairun
dc.date.accessioned2016-09-21T01:46:24Z
dc.date.available2016-09-21T01:46:24Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81514
dc.description.abstractPenyakit Streptococcosis utamanya disebabkan oleh bakteri S. agalactiae. Bakteri ini termasuk Gram positif dan bagian yang bersifat virulen adalah eksotoksin dari produk ekstraseluler (ECP). Bakteri S. agalactiae merupakan salah satu bakteri yang berbahaya dan menyebabkan kematian massal pada budidaya ikan nila. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh pemberian vaksin gabungan sel utuh dan ECP bakteri S. agalactiae isolat N14G pada induk terhadap kualitas benih yang dihasilkan serta mengkaji potensi vaksinasi benih yang dihasilkan guna peningkatan kualitas benih kedepannya. Tiga tahapan penelitian dirancang untuk mencapai tujuan dari penelitian ini. Pertama, untuk menentukan waktu vaksinasi induk terbaik berdasarkan tingkat kematangan gonad. Tahap perkembangan gonad per satuan waktu ditentukan melalui pengambilan contoh gonad ikan dewasa. Pengambilan contoh gonad dan plasma darah dimulai sesaat setelah memijah (0 hari), dan dilanjutkan setiap 7 hari hingga ikan memijah kembali. Pengamatan perkembangan gonad secara makroskopik dilakukan langsung di lapangan dengan menggunakan spesimen segar, dan dilanjutkan dengan analisis menggunakan metode histologi. Analisis level vitelogenin (VTG) plasma secara kualitatif selama siklus reproduksi menggunakan metode SDS-PAGE. Tahap selanjutnya adalah mengevaluasi level IgM dalam telur dan benih dari induk yang divaksin pada 7 hari dan 14 hari pascapemijahan. Vaksin yang digunakan adalah vaksin gabungan sel utuh dan produk ekstraseluler dari bakteri S. agalactiae. Vaksin disuntikkan sebanyak 0,4 ml per kg ikan dengan konsentrasi vaksin 109 CFU/ml. Level IgM induk, telur, dan benih dianalisis menggunakan metode indirect ELISA. Hasil pengamatan perkembangan gonad menunjukkan bahwa awal vitelogenesis (Tingkat Kematangan Gonad/TKG 2) ditemukan pada pengambilan contoh hari ke 7 pascapemijahan sebelumnya, dan puncak vitelogenesis (TKG 3) ditemukan pada pengambilan contoh hari ke 14 pascapemijahan. Level IgM (optical density, ELISA) dari induk yang divaksin pada 7 hari pascamijah dalam telur (0.165±0.003) dan benih umur 7, 14, 21 dan 28 hari pascapenetasan (berturutturut 0.163±0.002; 0.162±0.006, 0.155±0.006, dan 0.140±0.008) signifikan lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan dengan telur dan benih yang berasal dari induk yang divaksin pada 14 hari pascamijah dan induk tanpa vaksinasi hingga akhir pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa, waktu vaksinasi induk betina ikan nila secara langsung mempengaruhi akumulasi IgM dalam telur dan benih ikan yang dihasilkan sebagai imunitas turunan. Waktu vaksinasi induk betina ikan nila terbaik adalah pada TKG 2. Kedua, mengevaluasi efektivitas vaksinasi berdasarkan tingkat kematangan gonad yang berbeda pada induk betina yang menyebabkan transfer imunitas ke benih yang dihasilkan. Tahap awal yaitu penentuan waktu vaksinasi induk betina ikan nila berdasarkan TKG. Vaksinasi dilakukan pada TKG 2 dan TKG 3 menggunakan gabungan vaksin sel utuh dan produk ekstraseluler (ECP) dengan konsentrasi 109 cfu/ml sebanyak 0.4 ml/kg ikan. Kontrol adalah induk ikan yang tidak diberi vaksin. Tahap kedua adalah uji tantang benih dari induk yang divaksin dan kontrol melalui perendaman dengan konsentrasi 107 cfu/ml selama 30 menit menggunakan bakteri S. agalactiae pada umur benih 7, 14, 21, dan 28 hari setelah menetas. Parameter yang dievaluasi yaitu relative percentage survival (RPS) induk, telur, dan benih. Dari uji tantang benih dengan bakteri S. agalactiae umur 7, 14, 21, dan 28 hari didapatkan RPS tertinggi pada perlakuan penyuntikan vaksin TKG 2 berturut-turut sebesar 95.24%, 83.33%, 72.22%, dan 56.02%. Pemberian vaksin pada induk ikan nila TKG 2 memberikan ketahanan benih yang lebih baik melalui imunitas maternal terhadap infeksi S. agalactiae. Ketiga, mengkaji efektivitas vaksinasi benih dari induk betina ikan nila yang telah diberi vaksin gabungan sel utuh dan ECP bakteri S. agalactiae pada tingkat kematangan gonad (TKG) yang berbeda. Perlakuan terbagi atas empat kelompok yaitu benih tanpa vaksinasi dari induk betina tanpa vaksinasi, benih divaksin dari induk tanpa vaksinasi, benih divaksin dari induk yang divaksin pada TKG 2, dan benih divaksin dari induk yang divaksin pada TKG 3. Vaksinasi benih dilakukan melalui perendaman menggunakan vaksin gabungan sel utuh dan produk ekstraseluler dengan konsentrasi 1 x 107 CFU mL-1. Pengukuran aktivitas lisosim dan immunoglobulin diukur pada 11 hari pasca vaksinasi. Selanjutnya uji tantang dilakukan menggunakan bakteri S. agalactiae Isolat N14G dengan konsentrasi 1 x 107 CFU ml-1. Parameter mortalitas dan relative percent survival (RPS) diamati pada tujuh hari pasca uji tantang. Hasil menunjukkan bahwa mortalitas tertinggi dijumpai pada benih tanpa vaksin dari induk tanpa vaksin (70.00%) dibandingkan dengan mortalitas pada perlakuan lain. Mortalitas terendah berasal dari perlakuan vaksinasi benih dari induk yang divaksin pada TKG 2 (32.67%). Nilai RPS benih yang divaksin dari induk tanpa vaksin, induk yang divaksin pada TKG 2 dan induk yang divaksin pada TKG 3 berturut-turut adalah 23.33%, 54.77%, dan 35.84%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disimulkan bahwa vaksinasi benih mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi bakteri S. agalactiae dan vaksinasi benih dari induk yang telah divaksin pada TKG 2 memberikan hasil yang terbaik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish breedingid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jabarid
dc.titleVaksinasi Induk Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dan Ketahanan Benih Yang Dihasilkannya Terhadap Infeksi Bakteri Streptococcus Agalactiaeid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordStreptococcus agalactiaeid
dc.subject.keywordTKGid
dc.subject.keywordimunitas maternalid
dc.subject.keywordimmunoglobulinid
dc.subject.keywordRPSid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record