Rekayasa Genetik Tembakau (Nicotiana Tabacum L. Cv. Sr1) Dan Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Dengan Gen Inhibitor Of Meristem Activity (Ima)
View/ Open
Date
2016Author
Paserang, Asri Pirade
Suharsono
Widyastuti, Utut
Tjahjoleksono, Aris
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu tanaman
yang pada awalnya merupakan tanaman yang digunakan sebagai tanaman pagar.
Tanaman ini berpotensi sebagai penghasil bahan baku energi terbarukan.
Keuntungan jarak pagar sebagai sumber bahan biodiesel antara lain, 1) minyak
jarak pagar tidak termasuk dalam kategori minyak makan (non edible oil)
sehingga pemanfaatan jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel tidak akan
mengganggu penyediaan kebutuhan minyak makan nasional, 2) tanaman jarak
pagar ini dapat beradaptasi dengan lahan pada kondisi kering (curah hujan <500
mm per tahun), 3) dapat tumbuh pada lahan dengan kesuburan rendah (lahan
marjinal dan lahan kritis, 4) biji jarak pagar mengandung minyak dengan
rendemen 30–40%. Rendahnya produktivitas tanaman jarak pagar menjadi
perhatian utama dalam pemulian tanaman. Rasio bunga betina yang sangat
sedikit dibandingkan dengan bunga jantan merupakan salah satu factor pembatas
produktivitas.
Salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas produktivitas jarak pagar
yaitu dengan teknologi rekayasa genetika. Metode transformasi merupakan
metode yang diaplikasikan untuk mengintroduksikan gen IMA ke tanaman
tersebut. Gen Inhibitor of Meristem Activity (IMA). Gen IMA telah diisolasi dari
tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dan telah berhasil dilakukan ekspresi
berlebih pada tanaman tomat. Gen IMA berperanan dalam pertumbuhan dan
perkembangan pada meristem pucuk, mampu menginduksi pembungaan dan
perkembangan ovul. Tujuan penelitian ini adalah dapat mengetahui peranan gen
IMA pada pertumbuhan tanaman melalui konstruksi gen dalam vektor ekspresi,
analisis gen pada tanaman model tembakau dan tanaman target jarak pagar.
Pada penelitian pertama dilakukan konstruksi gen IMA ke dalam vektor
ekspresi A. tumefaciens LBA4404. Metode yang digunakan untuk konstruksi
adalah metode gateway. Metode ini diawali dengan desain primer spesifik
gateway. Konstruksi gen IMA dirancang dengan dua arah yaitu sens dan antisens.
Diperoleh koloni A. tumefaciens LBA4404 yang membawa plasmid pGWB402-
IMA sens dan antisens. Koloni tersebut dapat digunakan untuk transformasi pada
tanaman.
Pada penelitian kedua dilakukan introduksi gen IMA ke dalam tanaman
tembakau. Gen yang ditransformasi dalam bentuk orientasi sens dan antisens.
Tembakau dengan gen IMA sens memberikan ciri morfologi yang lebih kecil
dibandingkan dengan tanaman non transgenik. Sedangkan gen IMA antisens
memperlihatkan ukuran morfologi tanaman yang lebih besar dari tanaman non
transgenik. Berdasarkan hasil PCR tanaman transgenik sens dan antisens
menunjukkan hasil yang positif membawa gen IMA. Analisis segregasi pada biji
tanaman T0 dan T1 berdasarkan sifat ketahanan terhadap antibiotik pada masingmasing
tanaman. Hasilnya diperoleh data 3:1 berdasarkan hasil analisis chisquare.
Ini mengindikasikan bahwa gen IMA diwariskan pada turunan kedua.
Pada penelitian ketiga dilakukan introduksi gen IMA sens dan antisens ke
tanaman jarak pagar. Tujuannya adalah mengintroduksi gen IMA sens dan
antisens ke tanaman Jarak Pagar. Transformasi berhasil dilakukan pada tanaman
jarak pagar dengan gen IMA sens berdasarkan hasil analisis PCR. Tetapi dalam
kultur in vitro menghadapi kendala pada proses pengakaran dan aklimatisasi.
Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat ditemukan metode yang baik untuk
pengakaran dan aklimatisasi.