Show simple item record

dc.contributor.advisorMurtilaksono, Kukuh
dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.authorIndrihastuti, Dinik
dc.date.accessioned2016-08-30T04:04:59Z
dc.date.available2016-08-30T04:04:59Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81414
dc.description.abstractLahan kritis merupakan salah satu indikator adanya degradasi lingkungan sebagai akibat dari berbagai jenis pemanfaatan sumber daya lahan yang kurang bijaksana. Dampak lahan kritis sesungguhnya tidak hanya pemunduran sifat-sifat tanah, namun juga mengakibatkan penurunan fungsi konservasi, fungsi produksi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Pemetaan lahan kritis sangat penting untuk dilakukan agar pelaksanaan kegiatan rehabilitasi bisa dilaksanakan secara optimal dan permasalahan yang ditimbulkan dari keberadaan lahan kritis bisa teratasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan lahan kritis, mengkaji keterkaitan sebaran lahan kritis pada pola ruang dan membuat arahan rehabilitasi dalam pengembangan wilayah di Kabupaten Kendal. Analisis dan pemetaan lahan kritis dilakukan dengan menggunakan parameter penentu kekritisan lahan yang terdapat pada Perdirjen BPDAS PS Nomor P.4/V-Set/2013 dan parameter modifikasi. Penggunan parameter modifikasi karena adanya penghitungan berulang pada parameter P.4/V-Set/2013, yaitu pada faktor kemiringan lereng dan faktor penggunaan/tutupan lahan. Berdasakan pada tujuan penelitian maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah (1) pemilihan parameter lahan kritis (parameter modifikasi), (2) overlay parameter-parameter lahan kritis dan pengolahan data tabular dengan menggunakan SIG untuk memperoleh sebaran lahan kritis, sebaran lokasi rehabilitasi dan sebaran lahan kritis terhadap pola ruang di Kabupaten Kendal. Luasan lahan kritis tahun 2014 yang terbentuk di Kabupaten Kendal berdasarkan pada parameter P.4/V-Set/2013 dan parameter modifikasi berturutturut adalah 19.535,96 ha dan 34.317,87 ha. Arahan pelaksanaan rehabilitasi lahan untuk mengatasi lahan kritis berdasarkan pada sebaran lahan kritis yang terbentuk dari parameter modifikasi. Rehabilitasi lahan melalui kegiatan konservasi vegetatif (reboisasi, penghijauan dan pengkayaan jenis tanaman) dan konservasi sipil teknis (pembuatan bangunan dam pengendali, dam penahan, terasering, saluran pembuangan air, sumur resapan, embung, rorak, dan biopori) untuk mencegah erosi dan sedimentasi. Arahan rehabilitasi lahan dalam pengembangan wilayah di Kabupaten Kendal bertujuan untuk mengendalikan lahan kritis dan meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menjual produk dari hutan rakyat. Pengembangan wilayah di kawasan hutan dapat dilaksanakan melalui kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (agroforestry, hutan rakyat, ekowisata dan wanafarma), pada kawasan budidaya terutama pada lahan terlantar melalui optimalisasi hutan rakyat. Kawasan hutan yang dimanfaatkan secara optimal melalui kegiatan PHBM dengan penanaman padi gogo, jagung dan kopi diharapkan dapat menyumbang PDRB sebesar Rp 121,8 milyar dan pengembangan kawasan wisata diharapkan bisa berkontribusi sebesar +Rp 1,5 milyar per tahun, sehingga total kontribusi sebesar Rp 123,31 milyar (0,45% dari total PDRB Kabupaten Kendal).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcLand useid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcKendal-Jawa Tengahid
dc.titleAnalisis Lahan Kritis Dan Arahan Rehabilitasi Lahan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Kendal Jawa Tengahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordlahan kritisid
dc.subject.keywordrehabilitasi lahanid
dc.subject.keywordpengembangan wilayahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record