Show simple item record

dc.contributor.advisorSulaeman, Ahmad
dc.contributor.advisorSetiawan, Budi
dc.contributor.advisorWibawa, I Wayan T.
dc.contributor.authorMaigoda, Tonny Cortis
dc.date.accessioned2016-08-11T03:41:19Z
dc.date.available2016-08-11T03:41:19Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81335
dc.description.abstractObesitas pada anak dan remaja menjadi perhatian utama, bukan hanya karena masalah sosial dalam jangka pendek saja, tetapi juga karena ada risiko berlanjut terus sampai dewasa dan mempengaruhi kesehatan jangka panjang. Inflamasi dan stres oksidatif adalah faktor utama dalam patogenesis penyakit kardiovaskular, kedua faktor ini berkontribusi sejak tahap awal pada anak dan remaja dan dapat berlanjut terus hingga dewasa. Konsumsi makanan sehat dan berimbang serta olahraga yang teratur adalah kunci pencegahan dan intervensi dari peningkatan risiko obesitas pada anak dan remaja. Konsumsi buah segar dan sayuran dapat melindungi dan melawan beberapa penyakit kronis yang disebabkan oleh stres oksidatif seperti gangguan penyakit kardiovaskular, dan beberapa jenis kanker. Buah naga merah sebagi pendatang baru mengandung berbagai sumber antioksidan yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin C, karatenoid, phenolic, flavonoid, tannin, anthocyanin, asam phenol, alkaloid dan serat pangan yang berpotensi menangkap radikal bebas dan menghambat peroksidasi. Tujuan penelitian ini antara lain yaitu : (1) membuat formula tepung buah naga merah lokal sebagai pangan fungsional sumber antioksidan, (2) menganalisis kandungan antioksidan dan zat gizi lainnya pada tepung buah naga merah, (3) menganalisis pengaruh pemberian tepung buah naga merah lokal terhadap penanda inflamasi, stres oksidatif dan kebugaran pada tikus, , dan (4) mengamati pengaruh pemberian tepung buah naga merah dan olahraga renang terhadap tingkat sebaran lemak di hati, dan berat lemak sentral pada tikus jantan Penelitian ini adalah eksperimen dengan dua faktorial yaitu pemberian tepung buah naga merah dan olahraga renang dengan rancagan acak faktorial (RAF). Pada tahap awal dilakukan induksi tikus obes sebagai subjek penelitian sebanyak 20 ekor diberi pakan tinggi lemak dan empat ekor diberi pakan standar sebagai kelompok kontrol. Pada tahap intervensi 20 ekor tikus yang telah obes dibagi kedalam lima kelompok perlakuan yaitu pakan standar (PS), pakan tinggi lemak (PTL), pakan tinggi lemak+olahraga renang (PTL+OR), pakan tepung buah naga merah+pakan tinggi lemak (PTBNM+PTL), dan pakan tepung buah naga merah+pakan tinggi lemak+olahraga renang (PTBNM+PTL+OR) yang dilakukan selama satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus berhasil diinduksi menjadi obes setelah diberi pakan tinggi lemak selama 19 minggu dengan terpenuhinya kriteria IMT ≥ 0.68 cm2 dan histopatologi. Tidak terdapat perbedaan signifikan laju pertumbuhan berat badan tikus selama induksi tikus obes, namun pengamatan organ dalam terutama pada hati, berat lemak abdomen berbeda secara signifikan antara tikus yang diberi pakan tinggi lemak dan pakan standar. Kandungan zat gizi tepung buah naga merah adalah protein 5.68%, lemak 0.43%, karbohidrat 78.01%, kadar air 11.13%, kadar abu 4.17% dan serat kasar 5.30%, serta senyawa bioaktif (antioksidan) tepung buah naga merah mengandung antara lain: total flavonoid 171.79 ± 2.01 mg, total anthocyanin 47.76 ± 0.55 mg, total karoten 0.25 ± 0.04 mg, total asam phenol 157.34 ± 0.08 mg, total alkaloid 35.92 ± 1.44 mg, vitamin C 88.17 ± 1.98 mg masing-masing per/100 g, dan serat pangan 11.12 ± 0.35 4 %. Hasil ini menunjukkan bahwa tepung buah naga merah memiliki potensi yang baik bagi kesehatan karena kandungan senyawa bioaktif yang tinggi terutama flavonoid, asam phenol, vitamin c, dan kadar lemak yang sangat rendah yang juga sangat baik bagi kegemukan dan obesitas. Terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) penanda inflamasi TNF-α (pg / ml) pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi. Pada kondisi sesudah intervensi terlihat jelas bahwa terjadi penurunan konsentrasi TNF-α (pg / ml) pada tikus setelah diberi perlakuan pakan tinggi lemak ditambah latihan renang menurun dari rerata 7.82 pg / ml menjadi 3.45 pg / ml, serta tikus yang diberikan tepung buah naga merah ditambah pakan tinggi lemak dan olahraga renang menurun dari rerata 8.21 pg / ml ke 5.14 pg / ml. Kelompok diberi TBNM+PTL+OR berpotensi sebagai anti-inflamasi dengan menghambat sitokin proinflamasi TNF-α. Hasil uji anova menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara penanda stres oksidatif (MDA) dengan kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi. Namun terjadi penurunan tingkat penanda MDA pada kelompok diberi PTL+OR dari 0.35 nmol/ml menjadi 0,22 nmol/ml , kelompok TBNM+PTL menurun dari 0,33 nmol/ml menjadi 0.32 nmol/ml, dan penurunan penanda MDA pada kelompok TBNM+PTL+OR dari 0.38 nmol/ml menjadi 0.27 nmol/ml. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian kombinasi tepung buah naga merah dan olahraga memberikan pengaruh lebih besar dalam menghambat stres oksidatif. Durasi waktu tikus bertahan pada putaran rotarod meningkat terutama pada kelompok PTL + OR dari rerata 2.38 menit menjadi 2.88 menit , pada kelompok TBNM + PTL dari rerata 2.49 menit menjadi 3 menit dan kelompok TBNM+PTL + OR dari rerata 2.67 menit menjadi 3.17 menit sebelum dan sesudah intervensi. Selain itu hal yang sama juga terjadi bahwa frekuensi jatuh tikus dalam lima menit selama tes berlangsung menurun terutama pada kelompok PTL + OR dari rerata 9.25 kali menjadi 7.25 kali, kelompok TBNM + PTL dari rerata 7,75 kali menjadi 6 kali, dan rerata TBNM + PTL + OR dari rerata 7 kali menjadi 5.67 kali. Hasil ini menunjukkan bahwa efek olahraga renang dan pemberian tepung merah buah naga mampu meningkatkan kapasitas aerobik tikus. Penurunan lemak sentral terbesar terjadi pada kelompok yang diberi perlakuan PTBNM+PTL+OR yaitu 7.73 g dibanding kelompok PTBNM+PTL sebesar 8.95 g, kelompok PTL+OR 14.75 g, dan kelompok PTL 16.07 g. Hal yang sama juga terjadi pada distribusi lemak pada organ hati tikus, bahwa terdapat perbedaan signifikan kelompok perlakuan dengan distribusi lemak di hati tikus pada akhir intervensi (p < 0.05). Setelah diberikan intervensi selama 1 (satu) bulan ternyata kelompok yang mendapat perlakuan TBNM+PTL+OR memiliki area distribusi lemak di hati yang terendah sebesar 21.44% dibanding kelompok yang diberi perlakuan TBNM+PTL sebesar 25.77% dan kelompok PTL+OR sebesar 28.25 %. Tepung buah naga merah lokal memiliki berbagai sumber antioksidan yang mampu menghambat inflamasi dan menangkal radikal bebas, dan mampu meningkatkan kebugaran pada tikus apalagi dikombinasi dengan olahraga renang. Tepung buah naga merah dan olahraga renang memiliki kontribusi terbesar pada penurunan lemak sentral dan pengurangan distribusi lemak di hati tikus. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk dilakukan penelitian lanjutan uji klinis pada manusia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcObesityid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Tepung Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dan Olahraga Renang Terhadap Penanda Inflamasi, Stres Oksidatif Dan Kebugaran Pada Tikus Jantan (Sprague Dawley) Dengan Obesitasid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordinflamasiid
dc.subject.keywordkebugaranid
dc.subject.keywordolahraga renangid
dc.subject.keywordstres oksidatifid
dc.subject.keywordtepung buah naga merahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record