Aplikasi Moisture Absorber Pada Kemasan Bioplastik Untuk Penyimpanan Tomat
View/ Open
Date
2016Author
Maryati, Sri
Darmawati, Emmy
Sunarti., Titi Candra
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengemasan merupakan salah satu bagian dari rangkaian penanganan
pascapanen pada produk hortikultura yang dapat mempertahankan kualitas produk.
Kemasan memiliki fungsi untuk melindungi produk sehingga tetap dalam keadaan
baik sampai di tangan konsumen. Saat ini penggunaan kemasan plastik sebagai
bahan pengemas banyak digunakan karena ringan, serbaguna, murah, dan fleksibel
sehingga mudah mengikuti bentuk produk yang dikemas, bahkan yang berbentuk
tidak simetris seperti produk hortikultura. Namun kemasan plastik juga mempunyai
kelemahan yaitu tidak tahan panas, berpotensi melepaskan migran berbahaya dari
sisa polimer dan sulit terdegradasi yang berdampak pada pencemaran lingkungan.
Pada akhirnya dikembangkan plastik yang mudah terurai yang dikenal dengan
bioplastik. Kelemahan kemasan bioplastik untuk penyimpanan produk segar
hortikultura adalah menurunnya kekuatan kemasan karena menyerap sebagian uap
air yang dihasilkan dari proses respirasi produk yang dikemasnya. Uap air hasil
respirasi yang tidak terserap akan meningkatkan kandungan uap air dalam kemasan
dan bahkan dapat terbentuk kondensasi air dipermukaan kemasan yang
menyebabkan kerusakan pada produk yang dikemas. Salah satu solusi untuk
mengurangi kandungan uap air dalam kemasan adalah dengan penambahan
moisture absorber. Silika gel merupakan salah satu moisture absorber yang umum
digunakan. Selain dapat digunakan berulangkali, silika gel memiliki daya serap
uap air yang baik yaitu 35-50% dari bobot silika gel itu sendiri. Diharapkan dengan
penambahan silika gel dalam kemasan dapat mempertahankan sifat mekanik
bioplastik dan memperpanjang umur simpan tomat.
Bahan yang digunakan adalah tomat (Lycopersicum esculentum Mill) yang
dipetik pada tingkat kematangan indeks 3 (turning ± 120 hari setelah tanam atau
10-30% warna merah baru muncul). Kemasan yang digunakan berupa bioplastik
komersial berbentuk fruit bag dan moisture absorber berupa silika gel dalam bentuk
sachet. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah penelitian
pendahuluan dengan tujuan menentukan berat silika gel untuk penyimpanan tomat
dalam kemasan bioplastik dengan mengukur kemampuan absorbsi silika gel
terhadap H2O, dan mengukur jumlah uap air hasil respirasi tomat yang dikemas.
Tahap kedua merupakan penelitian utama yaitu pengaruh aplikasi moisture
absorber pada kemasan bioplastik terhadap sifat mekanik kemasan dan mutu tomat
dengan perlakuan suhu (10 oC dan 27 oC) dibandingkan dengan dan tanpa
penggunaan moisture absorber. Dalam satu unit percobaan berat tomat per kemasan
500 g. Pengukuran jumlah air yang terabsorbsi oleh silika gel selama penyimpanan
dilakukan dengan metode gravimetri. Pengukuran kuat tarik dan elongasi kemasan
menggunakan metode ASTM D 638, sedangkan absorbsi H2O oleh bioplastik
menggunakan metode gravimetri. Parameter mutu buah tomat yang diamati antara
lain laju respirasi, susut bobot, kekerasan, total padatan terlarut, kadar vitamin C
dan warna. Pengamatan dilakukan terhadap silika gel, kemasan dan mutu buah
tomat setiap 2 hari sekali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan absorbsi H2O oleh silika
gel pada suhu 10 oC dan 27 oC sama yaitu 35% dari bobot silika gel itu sendiri,
namun laju absorbsinya dipengaruhi oleh suhu penyimpanan. Pada suhu 27 oC laju
penyerapan H2O tertinggi terjadi pada hari pertama penyimpanan yaitu 1.004 g/g
gel/hari, sedangkan suhu 10 oC laju tertinggi terjadi pada hari kedua penyimpanan
dengan laju tertinggi 0.866 g/g gel/hari. Pemberian silika gel pada kemasan tidak
menurunkan kemampuan serap kemasan, tetapi peran silika gel mampu membuat
kemasan terhindar dari penyerapan uap air, sehingga terjaga kekuatannya.
Penambahan silika gel dalam kemasan bioplastik pada suhu 10 oC dapat
mempertahankan kuat tarik kemasan sebesar 35% dibandingkan kemasan tanpa
silika gel yaitu 31%. Sedangkan pada suhu 27 oC penambahan silika gel dapat
mempertahankan kuat tarik sebesar 40% dibandingkan dengan kemasan tanpa silika
gel yaitu 36% dari kuat tarik awal selama 26 hari penyimpanan. Penambahan silika
gel dalam kemasan bioplastik dapat memperlambat laju respirasi tomat dan
penurunan bobot buah tomat ≤ 5% dari berat awal tomat selama 24 hari
penyimpanan. Hasil uji statistik menunjukkan penambahan silika gel sebesar 1.3%
dari bobot tomat yang dikemas tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap
perubahan kekerasan, total padatan terlarut, kadar vitamin C dan warna tomat.
perubahan pada parameter mutu tomat lebih dipengaruhi oleh suhu dan lama
penyimpanan.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2225]