dc.description.abstract | Tumbuhan obat dapat diidentifikasi berdasarkan pada biometrik tumbuhan,
salah satu biometrik tersebut adalah dengan mengidentifikasi kontur daun. Secara
umum bentuk kontur daun terdiri dari 20 kelas, namun penelitian ini berfokus pada
7 kelas yaitu Cordate, Deltoid, Eliptic, Lancolate, Obovate, Ovate dan Reniform.
Penelitian ini mengkaji kontur daun menggunakan pendekatan poligon untuk
memperoleh landmark (titik penting) dan menganalisis hasil pengukuran kemiripan
poligon berdasarkan fungsi tangen dan lp metric, dengan menggunakan sistem temu
kembali.
Metode poligon menggunakan konsep pembatasan daerah yang disebut
margin. Dari penelitian sebelumnya penentuan margin bisa ditentukan secara statis
maupun dinamis, namun ada berapa kelemahan dalam penentuan secara statis
sehingga dalam penelitian ini menggunakan margin dinamis. Ekstraksi ciri poligon
dilakukan dengan menghitung jarak dan sudut antara dua titik landmark,
perhitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan fungsi tangen. Pengukuran
kemiripan poligon dilakukan dengan menghitung luas fungsi tangen antara dua
poligon.
Penelitian ini menggunakan data citra daun tumbuhan obat dari daerah di
Indonesia. Penelitian ini berfokus pada identifikasi bentuk daun tumbuhan obat
menurut Benson. Jumlah data yang digunakan 46 jenis spesies dan setiap spesies
terdiri dari 10 citra daun. Dari data yang diperoleh 7 bentuk yang terklasifikasi
diantara lain: cordate, deltoid, eliptic, lancolate, obovate, ovate, dan reniform.
Secara visual metode ini dapat merepresentasikan bentuk dengan cukup baik.
Evaluasi yang dilakukan ialah penilaian secara sistem temu kembali informasi
dengan melakukan pengukuran recall dan precision untuk menentukan tingkat
keefektifan hasil pengukuran kemiripan poligon. Hasil percobaan menunjukkan
bahwa metode ekstraksi poligon memiliki rataan akurasi precision sebesar 0.78 dan
recall sebesar 0.71. | id |