Show simple item record

dc.contributor.advisorChikmawati, Tatik
dc.contributor.advisorMiftahudin
dc.contributor.advisorSuharsono
dc.contributor.authorRiupassa, Pieter Agusthinus
dc.date.accessioned2016-05-19T07:16:36Z
dc.date.available2016-05-19T07:16:36Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80621
dc.description.abstractDurio adalah suatu marga yang anggotanya merupakan pohon tahunan yang secara taksonomi dikelompokkan pada bangsa Malvales dan suku Malvaceae, yang berjumlah 34 jenis, walaupun hanya sembilan jenis saja yang dapat dikonsumsi, yaitu D. zibethinus, D. kutejensis, D. dulcis, D. graveolens, D. grandiflorus, D. testudinarum D. oxleyanus, D. lowianus dan D. mansonii. Pusat keanekaragaman jenis durian adalah di pulau Kalimantan, tetapi hanya jenis D. zibethinus yang paling umum dan tersebar meluas ke pulau-pulau lain di Indonesia, serta dijumpai di negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar (Burma), Philipina, Sri Lanka, India, dan Papua New Guinea. Secara umum, nama lokal Durian lebih tertuju pada jenis D. zibethinus. Jenis lain yang banyak dibudidayakan adalah Lai (D. kutejensis) yang menghasilkan buah dengan aril berwarna kuning hingga jingga. Kedua jenis tersebut berbeda dengan Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis). Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis) mempunyai letak tandan buah pada pangkal batang pohon, sedangkan Durian (D. zibethinus) dan Lai (D. kutejensis) dengan buah yang terletak pada cabang pohon. Durian Tengkurak merupakan jenis baru dan endemik dari Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, sebagai aset penting ketersediaan plasma nutfah durian, maka jenis ini perlu dieksplorasi keragaman genetiknya. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu mengoptimasi teknik isolasi DNA konvensional akibat banyaknya polisakarida yang mengganggu kualitas DNA; menganalisis keragaman genetik dari Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis) Kalimantan Barat menggunakan penanda ISSR; menganalisis keragaman genetik pada Durian (D. zibethinus) dan Lai (D. kutejensis); dan menentukan penanda ISSR menjadi lokus spesifik-jenis yang digunakan untuk pembeda antara jenis durian. Manfaat penelitian yang diperoleh adalah (1) mendapatkan tahapan teknik isolasi DNA yang optimum; (2) menginformasikan profil keragaman genetik durian Tengkurak (D. tanjungpurensis), Durian (D. zibethinus) dan Lai (D. kutejensis) menggunakan penanda ISSR, yang dapat digunakan dalam tujuan konservasi plasma nutfah durian; dan (3) memperoleh lokus spesifik-jenis berbasis penanda ISSR yang berguna untuk mengidentifikasi jenis durian. Ada permasalahan dalam isolasi DNA khusus untuk Durian (D. zibethinus) dan Lain (D. kutejensis) yaitu sulitnya mendapatkan DNA hasil ekstraksi yang berkualitas baik. Adanya polisakarida yang tinggi pada daun menyebabkan sulitnya mendapatkan DNA berkualitas, dibandingkan dengan DNA hasil isolasi pada jenis Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis). Rendahnya kualitas DNA yang diperoleh dari isolasi Durian (D. zibethinus) dan Lai (D. kutejensis) terlihat dari sulitnya melakukan amplifikasi DNA dalam proses PCR. Oleh karena itu, teknik isolasi DNA untuk kedua jenis ini dimodifikasi dengan melakukan pemisahan polisakarida secara berulang, setelah langkah pengeringan dan perolehan pelet DNA. Keragaman genetik Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis) yang tersebar pada 6 populasi (Hutan Rejunak, Hutan Rawak, Tembaga, Bukit Merindang, Bukit Sagu 1 dan Bukit Sagu 2) berhasil digambarkan menggunakan sepuluh primer ISSR. Masing-masing primer menghasilkan produk PCR yang bervariasi pada ukuran (200 sampai 2000 bp) dan jumlah pita (11 sampai 23). Total jumlah pita yang terukur dan terdeteksi 5 adalah 148, dengan rata-rata jumlah pita per primer yaitu 14.8. Parameter keragaman genetik Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis) bervariasi antar enam populasi berbeda. Jumlah rata-rata alel yang diamati berkisar dari 1.42 sampai 1.62, jumlah alel efektif bervariasi dari 1.19 sampai 1.34, nilai Indeks Informasi Shannon berkisar dari 0.20 sampai 0.31, dan tingkat keragaman genetik bervariasi dari 0.12 sampai 0.21. Tingkat polimorfisme lokus bervariasi dari 41.89% sampai 62.16%, dengan persentase terendah dan tertinggi ditemukan pada populasi Bukit Sagu 1 dan Hutan Rejunak. Keragaman genetik populasi Bukit Sagu 1 adalah terendah yang menunjukkan bahwa populasi Bukit Sagu 1 memiliki keragaman genetik terendah di antara populasi Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis) lainnya. Analisis hubungan genetik antar tiga jenis durian dilakukan berdasarkan pada 164 lokus menghasilkan empat kelompok gugus yaitu kelompok Durian (D. zibethinus) dari Cipaku, Durian (D. zibethinus) dari Mekarsari, Lai (D. kutejensis) dari Cipaku, dan Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis) dari kabupaten Sekadau. Analisis gugus didukung oleh hasil analisis PCoA dengan tiga pengelompokan, yang mengelompokkan semua aksesi menurut jenis Durio. Pembandingan antar ketiga kelompok tersebut menunjukkan kelompok Durian (D. zibethinus) adalah kelompok yang paling beragam, yang terlihat jelas pada tingginya sebaran aksesi pada analisis PCoA. Namun, kekerabatan Durian (D. zibethinus) tampak lebih dekat ke Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis), dibandingkan dengan ke Lai (D. kutejensis). Sebanyak 13 lokus dapat ditentukan sebagai lokus spesifik-jenis pada tujuh primer dengan validasi yang signifikan untuk ketiga jenis Durio. Validasi dilakukan dengan membuat tabel kontingensi ada atau tidak ada pita, dengan menghitung jumlah (frekuensi) pita yang muncul. Lokus spesifik untuk jenis Durian (D. zibethinus) berjumlah 4 lokus, yaitu yang berukuran 900 bp pada primer ISSR4, ukuran 250 bp dan 550 bp pada primer PKBT7, dan ukuran 500 bp pada primer PKBT8. Untuk jenis Lai (D. kutejensis) ada 6 pita spesifik, yaitu ukuran 1100 bp dan 1800 bp pada primer ISSR1, ukuran 300 bp dan 1000 bp pada primer ISSR4, ukuran 200 bp pada primer ISSR5, dan ukuran 750 bp pada primer PKBT12. Untuk jenis Durian Tengkurak (D. tanjungpurensis) hanya ada 3 pita spesifik, yaitu ukuran 650 bp pada primer ISSR9, ukuran 650 bp pada PKBT7, dan ukuran 1500 bp pada primer PKBT12. Kataid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.subject.ddcBotanyid
dc.subject.ddcPlant Biologyid
dc.subject.ddc2013-2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKeragaman Genetik Durian (Durio Spp) Berdasarkan Penanda Inter-Simple Sequence Repeat (Issr)id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordDurioid
dc.subject.keywordDurian Tengkurakid
dc.subject.keywordjenis endemikid
dc.subject.keywordkeragaman genetikid
dc.subject.keywordlokus spesifikid
dc.subject.keywordpenanda ISSRid
dc.subject.keywordsidik jari DNAid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record