Show simple item record

dc.contributor.advisorYahya, Sudirman
dc.contributor.advisorMurtilaksono, Kukuh
dc.contributor.advisorSudradjat
dc.contributor.advisorSutarta, Edy Sigit
dc.contributor.authorAsbur, Yenni
dc.date.accessioned2016-05-19T07:16:24Z
dc.date.available2016-05-19T07:16:24Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80620
dc.description.abstractAsystasia gangetica (L.) T. Anderson merupakan gulma yang banyak dijumpai di perkebunan-perkebunan kelapa sawit, dan dapat dimanfaatkan sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan kelapa sawit menghasilkan karena toleran terhadap naungan. Penelitian ini disusun dalam suatu rangkaian percobaan dengan tujuan untuk: 1) mempelajari peran A. gangetica sebagai tanaman penutup tanah di kebun kelapa sawit menghasilkan, 2) memahami kontribusi A. gangetica dalam peningkatan unsur hara tersedia tanah di kebun kelapa sawit menghasilkan berdasarkan neraca haranya, dan 3) mengkaji pengaruh tanaman penutup tanah dan teras gulud terhadap erosi serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit. Penelitian tahap pertama terdiri dari empat percobaan. Percobaan 1 merupakan analisis vegetasi dilakukan di kebun kelapa sawit telah menghasilkan Unit Usaha Rejosari menggunakan metode kuadrat berukuran 1 m x 1 m dengan umur berbeda (9, 13, dan 18 tahun). Percobaan 2 dilakukan di kebun percobaan kelapa sawit yang telah menghasilkan Cikabayan-University Farm, IPB Dramaga Bogor dengan jarak tanam yang berbeda (10 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm, dan 40 cm x 40 cm), dengan peubah pengamatan: persentase tumbuh, persentase penutupan tanah, tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah buku, jumlah daun, total luas daun, ILD, dan bobot kering bibit. Percobaan 3 menggunakan metode litterbag diletakkan di dua tempat yang berbeda (kebun kelapa sawit telah menghasilkan umur 5 tahun dan 17 tahun), dengan peubah pengamatan: laju dekomposisi, dan kandungan hara tanaman. Percobaan 4 menghitung jumlah karbon yang tersimpan dari biomasa dan tanah menggunakan petak contoh berukuran 1 m x 1 m pada kebun kelapa sawit telah menghasilkan umur 18 tahun di Rejosari PTPN VII, Lampung Selatan. Penelitian tahap kedua dilaksanakan di kebun kelapa sawit Unit Usaha Rejosari, PTPN VII, Lampung Selatan menggunakan rancangan acak kelompok dan tiga ulangan dengan perlakuan tanpa tanaman penutup tanah, tanaman penutup tanah N. biserrata dan tanaman penutup tanah A. gangetica. Pengamatan meliputi sifat biologi tanah, status hara N, P, K tanah, cadangan karbon tanah, ketersediaan hara tanah, serapan hara tanaman, dan neraca hara N, P, K tanah. Penelitian tahap ketiga dilaksanakan di kebun kelapa sawit Unit Usaha Rejosari, Kab. Natar, Lampung Selatan menggunakan rancangan blok terpisah (Split Block Design) dua faktor dan enam ulangan. Petak utama yaitu: teras gulud, terdiri dari tanpa teras gulud, dan dengan teras gulud. Anak petak yaitu tanaman penutup tanah, terdiri dari tanpa tanaman penutup tanah, tanaman penutup tanah N. biserrata, dan tanaman penutup tanah A. gangetica. Pengamatan meliputi erosi tanah, jumlah C-organik, N, P, K terbawa erosi, pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indeks keanekaragaman hayati di kebun kelapa sawit menghasilkan Unit Usaha Rejosari PTPN VII, Kec. Natar, Lampung Selatan termasuk tinggi sampai sangat tinggi (2.93-3.23). Gulma dominan yang selalu dijumpai pada kebun kelapa sawit Unit Usaha Rejosari PTPN VII, Kec. Natar, Lampung Selatan umur 9, 13 dan 18 tahun adalah Nephrolepis biserrata Kuntze, Asystasia gangetica (L.) T. Anderson, Paspalum conjugatum Berg., Stachytarpheta indica (L.) Vahl., Saccarum spontaneum, dan Axonopus compressus. Sebagai salah satu gulma dominan di kebun kelapa sawit menghasilkan, A. gangetica dapat digunakan sebagai tanaman penutup tanah di kebun kelapa sawit menghasilkan karena memenuhi beberapa syarat suatu tanaman sebagai tanaman penutup tanah, yaitu cepat menutupi lahan (11-35 MST), cepat terdekomposisi (30 hari), toleran terhadap naungan, mengandung unsur hara N, P, K di dalam jaringan tanaman, serta sebagai cadangan karbon biomasa (1.1 t C ha-1 tahun-1) dan juga cadangan karbon tanah (39.5 t C ha-1). Dengan adanya A. gangetica sebagai tanaman penutup tanah, mampu meningkatkan cadangan karbon tanah sebesar 100% dibandingkan pada tanah tanpa tanaman penutup tanah. Dengan adanya tanaman penutup tanah A. gangetica mampu meningkatkan aktivitas, populasi dan keanekaragaman mikroorganisme tanah dibandingkan tanah tanpa tanaman penutup tanah. Dibandingkan dengan tanaman penutup tanah N. biserrata, tanah yang ditanami A. gangetica mampu meningkatkan aktivitas dan populasi mikroorganisme tanah. Tanah yang ditanami A. gangetica mampu menambah 43.7% N, 113.5% P2O5, 162.6% K2O, dan tanah yang ditanami N. biserrata mampu menambah 40.5% N, 279.8% P2O5, 87.3% K2O, sedangkan tanah tanpa tanaman penutup tanah terjadi pengurangan hara N, P, K melalui neraca haranya. Penambahan unsur hara N dan K lebih besar pada tanah yang ditanami A. gangetica dibandingkan dengan tanah yang ditanami N. biserrata. Penerapan teknik konservasi tanah secara mekanik dan vegetatif berpengaruh nyata terhadap erosi dan kehilangan C-organik, N, P, dan K terbawa erosi. Perlakuan teras gulud dengan tanaman penutup tanah A. gangetica berpengaruh nyata dalam menekan erosi dan kehilangan hara di perkebunan kelapa sawit dibandingkan perlakuan tanpa teras gulud tanpa tanaman penutup tanah, dan berpengaruh tidak nyata dibandingkan perlakuan teras gulud dengan tanaman penutup tanah N. biserrata. Perlakuan teras gulud dengan tanaman penutup tanah A. gangetica efektif menekan erosi sebesar 94.1% dan perlakuan teras gulud dengan tanaman penutup tanah N. biserrata efektif menekan erosi sebesar 98.6% dibandingkan dengan perlakuan tanpa teras gulud tanpa tanaman penutup tanah. Perlakuan teras gulud dengan tanaman penutup tanah A. gangetica efektif menekan kehilangan C-organik sebesar 99.1%, N sebesar 99.2%, P sebesar 98.9% dan K sebesar 98.5%, dan perlakuan teras gulud dengan tanaman penutup tanah N. biserrata efektif menekan kehilangan C-organik sebesar 99.9%, N sebesar 99.9%, P sebesar 99.4% dan K sebesar 99.6% dibandingkan dengan perlakuan tanpa teras gulud tanpa tanaman penutup tanah. Tanaman penutup tanah N. biserrata dan A. gangetica dengan teras gulud mampu meminimalkan jumlah pelepah sengkleh dan jumlah bunga jantan pada saat musim kering. dan 99.9%, dan 99.9%,99.4%,id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcOil palmid
dc.subject.ddc2011id
dc.subject.ddcLampung Selatanid
dc.titlePeran Asystasia Gangetica (L.) T. Anderson Dalam Konservasi Tanah Dan Neraca Hara Di Perkebunan Kelapa Sawit Menghasilkanid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordcadangan karbonid
dc.subject.keywordneraca haraid
dc.subject.keywordA. gangeticaid
dc.subject.keywordtanaman penutup tanahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record