Deteksi Kematangan Buah Melon Golden Apollo Menggunakan Parameter Sinyal Suara
View/Open
Date
2016Author
Agusta, Waqif
Ahmad, Usman
Subrata, I Dewa Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Peningkatan produksi dan permintaan terhadap buah melon, khususnya
melon Golden, belum diimbangi dengan penanganan panen dan pascapanen yang
optimal. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman yang dilakukan
secara serentak menyebabkan tingginya keragaman mutu buah saat panen.
Metode evaluasi perubahan kekerasan buah secara nondestruktif
berdasarkan sinyal gelombang bunyi ketukan yang diterima oleh sensor
piezoelektrik, mikrofon, maupun perangkat akselerometer telah banyak dilakukan
terhadap berbagai jenis buah selepas panen. Di indonesia, metode ini masih
terbatas pada kondisi konvensional yaitu dengan mengetuk buah menggunakan
telapak tangan atau benda tertentu. Secara umum, penelitian ini bertujuan
mengembangkan metode deteksi kematangan buah melon dengan gelombang
suara yang dihasilkan oleh getaran. Lebih khusus, penelitian ini bertujuan: (1)
Mempelajari hubungan respon impuls akustik buah melon Golden Apollo dengan
parameter kematangan buah melon pada empat umur panen yang berbeda (46 hari
setelah tanam (HST), 53 HST, 60 HST, dan 67 HST), (2) Menentukan parameter
akustik yang berperan dalam klasifikasi buah melon dan mengklasifikasi buah
melon berdasarkan tingkat kematangannya.
Sifat fisikokimia buah melon pada empat umur panen yang berbeda, (46
hari setelah tanam (HST), 53 HST, 60 HST, dan 67 HST) menunjukkan adanya
perubahan. Kekerasan daging buah mengalami penurunan seiring dengan semakin
tua umur panen. Rata-rata nilai TPT buah melon mengalami peningkatan,
sedangkan rata-rata kadar air daging buah melon mengalami penurunan.
Sementara itu, pengamatan respon ketukan pada buah melon menunjukkan nilai
short term energy (E) yang variatif. Frekuensi puncak (f) pada sinyal-sinyal hasil
pengetukan buah melon cenderung mengalami penurunan pada umur panen 60
HST namun mengalami peningkatan pada umur 67 HST. Rata-rata nilai
magnitudo (M) sinyal suara pada umur panen buah melon yang berbeda
menunjukkan kecenderungan melemah seiring dengan semakin tua umur panen.
Sementara itu, nilai Mo juga menunjukkan pola hubungan yang sama.
Hasil analisis korelasi menunjukkan, karakter sinyal gelombang suara
berkorelasi terhadap umur panen buah melon dengan -0.500> r >0.500.
Berdasarkan hasil analisis diskriminan, parameter gelombang suara yang mampu
membedakan kematangan buah melon dengan baik adalah frekuensi (f), short
term energy (E), dan Mo. Klasifikasi ulang ke dalam empat kelompok umur panen
buah melon menggunakan fungsi diskriminan kuadratik menunjukkan kesalahan
pengelompokan sejumlah 33%. Kesalahan pengelompokan pada dua tingkat
kematangan berdasarkan nilai TPT sebesar 32%, dan kesalahan pengelompokan
berdasarkan kelompok buah matang (67 HST) dan buah belum matang (46, 53,
dan 60 HST) adalah sebesar 0%.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2336]