Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnadi, Nunung
dc.contributor.advisorSyaukat, Yusman
dc.contributor.authorMachmuddin, Nurlela
dc.date.accessioned2016-05-19T04:50:26Z
dc.date.available2016-05-19T04:50:26Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80520
dc.description.abstractPenerapan teknologi dalam usahatani padi organik masih sangat terbatas di tingkat petani padi. Tantangan dalam budidaya padi organik adalah dalam hal konversi lahan yang memerlukan waktu sekitar 2 tahun sehingga di awal penerapannya produktivitas tanaman dari lahan yang dikonversi menurun. Sistem budidaya padi organik multikultur, memerlukan perawatan yang harus intensif membuat komponen labor cost menjadi tinggi dibandingkan budidaya padi secara konvensional. Efisiensi merupakan alat untuk mengukur kinerja usahatani padi organik dan usahatani padi konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis perbandingan penggunaan input, produksi, dan analisis usahatani padi organik dengan usahatani padi konvensional, (2) menganalisis perbandingan efisiensi teknis usahatani padi organik dan konvensional, (3) mengidentifikasi faktor-faktor penyebab perbedaan efisiensi teknis pada usahatani padi organik dan konvensional, (4) menganalisis perbandingan efisiensi alokatif dan ekonomis usahatani padi organik dan konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Penentuan daerah penelitian menggunakan purposive dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode disproportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel masing-masing 50 petani padi organik dan konvensional. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas stochastic frontier dan fungsi biaya frontier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan input-input dan teknologi organik pada usahatani padi organik menghasilkan rata-rata produksi lebih tinggi (6.054 kilogram per hektar) dibandingkan produksi padi rata-rata pada usahatani konvensional (4.664 kg per hektar) dengan penggunaan input kimia. Begitupun dengan penerimaan dan keuntungan pada usahatani padi organik lebih tinggi dibandingkan pada usahatani padi konvensional. Analisis efisiensi menunjukkan bahwa usahatani padi organik dan usahatani padi konvensional telah efisien secara teknis. Namun, sahatani padi organik belum diterapkan secara luas oleh petani di daerah penelitian sebab terdapat sejumlah kendala-kendala. Faktor sosial ekonomi penyebab perbedaan efisiensi teknis antar petani pada usahatani organik di daerah penelitian yaitu pengalaman petani dalam berusahatani padi organik. Hal ini berarti bahwa efisiensi teknis yang tinggi akan dicapai oleh petani yang telah lama mengusahakan teknologi organik, tentunya dengan kondisi petani yang tergabung dalam kelompok tani dan intensif mendapatkan penyuluhan. Efisiensi alokatif dan ekonomis petani pada usahatani padi organik lebih tinggi dibandingkan pencapaian efisiensi alokatif dan ekonomi pada usahatani padi konvensional. Biaya benih yang lebih hemat dan juga produksi padi organik yang lebih tinggi menjadi penyebab efisiensi alokatif dan ekonomis yang lebih tinggi pada usahatani padi organik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural economicid
dc.subject.ddcRice farmingid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcTasikmalaya-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Padi Organik Dan Konvensionalid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordefisiensi ekonomiid
dc.subject.keywordstochastic frontierid
dc.subject.keywordusahatani padi organikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record