. Uji Permutasi Signifikansi Peubah Bebas Dalam Model Partial Least Square (Studi Kasus Aktivitas Antioksidan Dan Toksisitas Temu Ireng).
View/ Open
Date
2015Author
Ilham
Afendi, Farit Mochamad
Kusumaningrum, Dian
Metadata
Show full item recordAbstract
Model Partial Least Square (PLS) digunakan untuk membangun model
hubungan komposisi metabolit (massa ion) sebagai peubah bebas (X) dengan
aktivitas antioksidan dan toksisitas sebagai peubah respons (Y) temu ireng. PLS
digunakan karena peubah bebas sangat banyak dan memiliki korelasi yang kuat
(kolinear) serta banyaknya peubah bebas lebih banyak dari amatan. Kelemahan PLS
adalah tidak adanya pengujian signifikansi koefisien pada setiap peubah bebas
sehingga pendekatan nonparametrik, yaitu uji permutasi menjadi salah satu solusi
dan diterapkan pada penelitian ini. Prinsip dasar pengujian ini adalah
membangkitkan sebaran koefisien di bawah hipotesis nol yang kemudian dapat
dihitung nilai-p nya. Nilai-p tersebut didapatkan dari hasil perbandingan koefisien
baku data asli dengan koefisien baku hasil permutasi. Pada penelitian ini terdapat
171 atau 21.89% dari 781 massa ion (116 positif dan 55 negatif) signifikan terhadap
aktivitas antioksidan dan sebanyak 33 atau 4.22% dari 781 massa ion (28 positif
dan 5 negatif) signifikan terhadap aktivitas toksisitas. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, massa ion yang berpengaruh tersebut sebagian besar belum dapat
digolongkan dan jika hanya dari empat golongan yang sudah ada, massa ion yang
berpengaruh paling banyak masuk ke dalam golongan Terpenoids.