Pengembangan Pemilahan Bambu Utuh Berdasarkan Metode Defleksi Dan Kecepatan Gelombang Bunyi Ultrasonik Untuk Jenis Bambu Hitam (Gigantochloa Atroviolaceae Dan Bambu Tali (Gigantochloa Apus)
View/ Open
Date
2016Author
Pratiwi Hutasuhut, Indah
Nugroho, Naresworo
Karlinasari, Lina
Metadata
Show full item recordAbstract
Bambu adalah salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai
bahan baku pengganti kayu. Bambu mempunyai masa panen yang pendek yaitu
hanya 3 sampai 5 tahun, potensinya cukup besar dibeberapa daerah dan bersifat
renewable resources serta sangat sesuai dengan kebutuhan industri. Pemilahan
bambu dilakukan untuk mengevaluasi sifat mekanis bambu utuh. Pemilahan
didasarkan pada penentuan sifat mekanis modulus elastisitas (MOE) melalui dua
cara yaitu destruktif dan non destruktif. Cara destruktif dilakukan hingga merusak
bambu berdasarkan pengujian lentur statis menggunakan UTM (Universal testing
machine) untuk menentukan MOEs. Cara non destruktif dilakukan tanpa merusak
bambu dan tanpa mengurangi atau menghilangkan fungsi akhir dari bambu
tersebut menggunakan mesin pemilah „Panter‟ yang berbasis pengujian defleksi
(MOEp) dan alat „SylvatestDuo®‟ berbasis gelombang bunyi ultrasonic (MOEus).
Jenis bambu yang dipakai adalah bambu hitam (Gigantochloa atroviolaceae) dan
bambu tali (Gigantochloa apus). Hasil penelitian menunjukkan bambu hitam
memiliki karakteristik dinding pembuluh, kerapatan, kadar air, dan MOE yang
lebih besar dibandingkan bambu tali. Pemilahan bambu menggunakan metode
gelombang ultrasonik memiliki nilai MOEus ± 5 kali lebih besar daripada
pemilahan defleksi MOEp dan ± 4 kali lebih besar dibandingkan pengujian statis
(MOEs) baik pada bambu hitam maupun bambu tali. Sementara itu, pada
pengujian metode defleski MOEs ± 1.0-1.44 kali lebih besar dibandingkan
pengujian MOEp.
Collections
- UT - Silviculture [1361]