Hidrolisis Rumput Laut Ulva Lactuca Menggunakan Kapang Laut En
Abstract
Ulva lactuca merupakan golongan rumput laut hijau yang tersebar di berbagai perairan dangkal di Indonesia, terutama di daerah pantai Sulawesi, Lombok, Banda, Solor, Sumba, Jawa Barat, dan juga Lampung Selatan yang pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan atau produk pangan dan juga sebagai biofilter. Ulva lactuca memiliki protein yang tinggi (10-25% dari bobot kering). Proses hidrolisis pada protein yang terdapat di dalam Ulva lactuca dilakukan untuk meningkatkan availabilitas asam amino sehingga dapat dimanfaatkan oleh tubuh dengan lebih efektif. Kapang EN digunakan sebagai agen penghidrolisis pada penelitian ini. Proses hidrolisis dilakukan selama 2 hari dengan pengadukan menggunakan magnetik stirer pada suhu ruang. Parameter yang diamati selama proses hidrolisis berlangsung adalah kadar asam amino, nilai pH, dan kandungan polisakarida. Kadar asam amino ditentukan menggunakan uji Ninhidrin dan diukur menggunakan spektrofotometer pada gelombang 570 nm. Kadar asam amino tertinggi dihasilkan pada jam ke-12 yaitu dengan nilai absorbansi sebesar ±0,8840. Nilai pH diukur menggunakan kertas indikator pH dan memiliki nilai antara 5-6. Kadar polisakarida diuji menggunakan presipitasi dengan isopropil alkohol kemudian dihasilkan kadar tertinggi pada jam ke-12 yaitu sebesar ±27,5 mg/mL. Kandungan asam asmino yang terdapat di dalam hasil hidrolisis dianalisis dengan UPLC. Asam amino yang memiliki nilai tinggi pada hidrolisat Ulva lactuca adalah serin, asam glutamat, dan glisin yaitu sebesar 366,66 mg/kg, 289,91 mg/kg, dan 261,37 mg/kg. Hidrolisis Ulva lactuca berdasarkan hasil analisis fitokimia memiliki kandungan triterpenoid dan saponin.