Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiadi, Mohamad Agus
dc.contributor.advisorSupriatna, Iman
dc.contributor.advisorAmrozi
dc.contributor.authorImron, Muhammad
dc.date.accessioned2016-04-13T01:56:23Z
dc.date.available2016-04-13T01:56:23Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79900
dc.description.abstractSerangkaian penelitian dilakukan untuk menguji respons superovulasi dengan teknik penyuntikan tunggal hormon FSH dalam ruang epidural berdasarkan pada pertumbuhan gelombang folikel pada sapi peranakan ongole. Penelitian tahap pertama dilakukan untuk mendapat informasi dinamika ovarium pada sapi PO sebagai respon terhadap penyuntikan gonadorelin (GnRH) dalam protokol Ovsynch berbasis preparat progesteron intravaginal. Hasil penelitian ini digunakan untuk protokol sinkronisasi ovulasi pada dua penelitian tahap berikutnya. Sapi dara (n=18) dan induk (n=12) dibagi secara acak menjadi tiga group. Group satu (CP) diberi perlakuan dengan memasukkan Cuemate kedalam vagina pada hari ke 0 – 7 dan disuntik prostaglandin pada hari ke-7. Kelompok dua (CPG) sama dengan kelompok satu, tapi dengan penambahan penyuntikan GnRH pada hari ke-9. Kelompok tiga (GCPGP) sama dengan kelompok dua, tapi dengan diawali penyuntikan GnRH pada hari ke-0. Pemeriksaan USG dilakukan pada hari ke 0 – 4, 7 sampai ovulasi dan 7 hari setelah ovulasi. Persentase sinkronisasi ovulasi meningkat sangat nyata berturut-turut pada CP, CPG and GCPG pada dara (16, 50 dan 85 %) maupun induk (0, 60 dan 100 %), P <0.01 pada hari ke-11. Diameter folikel ovulatori tidak berbeda nyata antara perlakuan CP, CPG dan GCPG pada dara (11.9+0.5, 11.9+0.5 dan 12.1+0.6 mm) maupun pada induk (11.7+0.4, 11.8+0.7, 11.1+0.6 mm). Penelitian ini menyimpulkan bahwa protokol GCPG meningkatkan persentase sinkronisasi ovulasi baik pada dara maupun induk tanpa mempengaruhi diameter folikel ovulatori maupun korpus luteum. Penelitian tahap kedua dilakukan untuk mendapatkan data dinamika ovaria dan repeatabilitas pola pertumbuhan gelombang folikel dalam siklus berahi pada sapi PO. Pada tahap awal, penelitian ini menggunakan 9 ekor sapi PO untuk informasi karakteristik dinamika ovaria dan memetakan pola gelombang dalam satu interval interovulatori (IOI). Pengamatan pertumbuhan folikel dan korpus luteum (CL) dilakukan dengan menggunakan ultrasonografi (USG) setiap hari sekali pada pagi hari. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sapi PO memiliki pola 3 (66%) dan 4 (34%) gelombang pertumbuhan folikel dalam satu IOI. Gelombang pertumbuhan folikel pertama dari pola gelombang 3 dan 4 mulai terlihat berturut-turut 0,4+0,9 dan 1,4+1,1 dan 2+1,0 relatif terhadap terjadinya ovulasi. Gelombang kedua dari pola gelombang 3, 4 dan 5 terjadi berturut-turut pada hari ke 9,8+1,5, 7,4+1,9 dan 7+1,0 relatif terhadap terjadinya ovulasi. Pola 3 gelombang folikel memiliki durasi folikel dominan yang lebih panjang (11,6+1,5 hari) pada gelombang pertama dari siklus berahi dibandingkan dengan pola 4 gelombang (10+2,9 hari). Kecepatan pertumbuhan folikel dominan (FD) tidak berbeda nyata antara pola 3 dan 4 gelombang folikel (0,87+0,23 dan 0,94+0.25 mm/hari). Demikian juga diameter folikel ovulatori antara pola 3 dan 4 gelombang folikel tidak berbeda nyata yaitu berturut-turut 12,24+0,71 dan 12,30+0,22 mm. Diameter CL juga tidak berbeda antara pola 3 dan 4 gelombang folikel, yaitu 18,94+0,47 dan 19,44+0,87 mm. Pengamatan repeatabilitas pola gelombang dilakukan menggunakan 6 ekor sapi PO yang sudah diketetahui pola gelombangnya pada satu IOI berikutnya. Hasil pengamatan pertumbuhan gelombang dan jumlah folikel dalam penelitian ini memiliki nilai repeatabilitas yang tinggi pada individu yang sama, yaitu beruturut-turut 0,88 dan 0,93. Penelitian ketiga dilakukan berdasarkan metode sinkronisasi ovulasi paling optimal dari hasil penelitian tahap satu dan data dinamika pertumbuhan folikel pada penelitian tahap dua untuk melakukan superovulasi pada sapi PO. Pelaksanaan superovulasi secara konvensional umumnya dilakukan dengan penyuntikan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dua kali sehari selama 4 hari sehingga memerlukan alokasi petugas teknis secara khusus dalam pelaksanaannya. Tujuan penelitian tahap tiga adalah untuk mengkaji respon superovulasi menggunakan penyuntikan dosis tunggal hormon FSH ke dalam ruang epidural pada sapi Peranakan Ongole (PO). Penelitian tahap tiga terdiri dari 2 bagian, yaitu penelitian 1 dan 2. Penelitian 1 membandingkan perlakuan kombinasi penyuntikan tunggal hormon FSH ke dalam ruang epidural plus intramuskular (perlakuan kombinasi epi+i.m.) dengan penyuntikan FSH dua kali sehari secara intramuskular selama 4 hari (perlakuan intramuskular), menggunakan dosis total masing-masing 400 mg FSH. Respon superovulasi dari kelompok perlakuan epi+i.m (n=4) tidak berbeda nyata dengan kelompok perlakuan intramuskular (n=4) pada semua hasil pengamatan. Penelitian 2 membandingkan penggunaan dua konsentrasi FSH (280 mg dan 160 mg) yang disuntikkan dalam dosis tunggal ke dalam ruang epidural. Sebagai kontrol digunakan data perlakuan epi+im dari penelitian 1. Kelompok perlakuan FSH 280 mg (n=4) menghasilkan total koleksi dan embrio layak transfer (9,0+2,65 dan 3,33+2,52), berbeda nyata dengan kelompok perlakuan 160 mg (n=4) (2,0+1,26 dan 0,00), P<0,05, tetapi tidak berbeda nyata dengan kontrol (9,33+5,68 dan 3,67+3,21). Disimpulkan bahwa supersovulasi dengan penyuntikan FSH dengan dosis tunggal ke dalam ruang epidural menghasilkan embrio layak transfer yang setara dengan penyuntikan dua kali sehari berturut-turut selama 4 hari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.subject.ddcAnimal husbandryid
dc.subject.ddcCattleid
dc.titleRespons Superovulasi Dengan Penyuntikan Tunggal Fsh Dalam Ruang Epidural Berbasis Pertumbuhan Gelombang Folikel Pada Sapi Peranakan Ongoleid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordSapi POid
dc.subject.keywordSuperovulasiid
dc.subject.keywordpenyuntikan tunggalid
dc.subject.keywordruang epiduralid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record