Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhirisiko Produksi Ikan Gurame Di Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, Sumatera Barat
Abstract
Tahun 2005 – 2013 produksi ikan gurame di Provinsi Sumatera Barat mengalami
fluktuasi yang mengindikasikan adanya risiko produksi. Tahun 2013 adalah puncak
Provinsi Sumatera Barat memproduksi ikan gurame dengan total produksi tertinggi se
Indonesia. Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung adalah daerah di Provinsi Sumatera Barat
yang dijadikan sebagai acuan minapolitan ikan gurame di Sumatera Barat. Penelitian ini
bertujuan menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi terhadap risiko produksi yang
dihadapi oleh petani ikan gurame di Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung. Penelitian
dilakukan menggunakan model fungsi produksi Just and Popedengan melihat nilai – nilai
dari fungsi produksi rata – rata dan fungsi varians untuk menganalisis faktor–faktor
produksi yang memengaruhi risiko.Hasil pendugaan parameter produktivitas
menunjukkan bahwa penggunaan pakan alami, obat–obatan dan kapur yang berlebih
dapat menyebabkan penurunan produktivitas ikan gurame. Sedangkan semakin banyak
benih, pakan buatan berupa pelet, dan pupuk yang lebih banyak akan meningkatkan
produktivitas ikan gurame. Berdasarkan hasil parameter fungsi varians produktivitas
menunjukkan bahwa pupuk dan kapur dapat menimbulkan risiko.
Collections
- UT - Agribusiness [4618]