Infeksi Cendawan Entomophthorales Pada Kutu Loncat Jeruk Dan Lamtoro Di Kecamatan Dramaga, Bogor
Abstract
Kutu loncat merupakan hama penting pada tanaman jeruk dan juga lamtoro,
yang dapat menimbulkan penurunan produktivitas tanaman tersebut. Pengendalian
yang dilakukan untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh kutu loncat salah
satunya adalah mengunakan musuh alami, yang salah satunya menggunakan
cendawan Entomophthorales. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung tingkat
infeksi cendawan Entomophthorales pada kutu loncat dari tanaman jeruk dan
lam-toro. Sampel kutu loncat yang digunakan sebanyak 50-200 per lokasi.
Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 4 kali di semua lokasi pengamatan.
Lokasi pengamatan sampel kutu loncat jeruk (Diaphorina citri) dilakukan pada
dua lokasi yaitu Desa Cikarawang dan Desa Cibereum, Bogor. Pengamatan
sampel kutu loncat lamtoro (Heteropsylla cubana) berlokasi di Desa Babakan dan
Desa Cibereum, Bogor. Sampel kutuloncat yang sudah didapatkan kemudian
dimasuk kan ke dalam botol yang berisi alkohol 70%. Pembuatan preparat kutu
loncat dibuat dengan media larutan lactophenol cotton blue untuk menentukan
keberadaan fase badan hifa, konidia primer, konidia sekunder, dan cendawan
sekunder dan resting spores. Fase cendawan Entomophthorales yang ditemukan
pada kutu loncat jeruk adalah badan hifa, konidia primer, konidia sekunder, dan
cendawan sekunder. Tingkat infeksi cendawan pada D. citri di Desa Cibeureum
mencapai 10.32%, lebih tinggi dibandingkan dengan infeksi di Desa Cikarawang
yang hanya mencapai 8.29%. Fase cendawan Entomophthorales yang ditemukan
pada kutu loncat lamtoro adalah badan hifa dan konidia sekunder. Tingkat infeksi
cendawan Entomophthorales pada H. cubana Desa Cibeureum mencapai 53.88%,
lebih tinggi dibandingkan infeksi di Desa Babakan yang mencapai 50.41%.
Selama pengambilan sampel, spora istirahat tidak ditemukan, baik pada kutu
loncat jeruk dan kutu loncat lamtoro.
Collections
- UT - Plant Protection [2438]