Show simple item record

dc.contributor.advisorRustiadi, Ernan
dc.contributor.advisorBaskoro, Dwi Putro Tejo
dc.contributor.authorKurnianti, Diyah Novita
dc.date.accessioned2016-03-03T04:32:24Z
dc.date.available2016-03-03T04:32:24Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78945
dc.description.abstractPerubahan penggunaan lahan di Kawasan Jabodetabek sangat dinamis karena urbanisasi yang berakibat meningkatnya kebutuhan lahan untuk permukiman dan menyebabkan konversi lahan pertanian. Perkembangan kawasan Jabodetabek menyebabkan penggunaan lahan yang tidak efisien seperti munculnya urban sprawl yaitu permukiman berkepadatan rendah dengan pola sebaran mengikuti jaringan jalan. Perkembangan Kawasan Jabodetabek yang tidak terkendali mengindikasikan terjadinya inkonsistensi penggunaan lahan terhadap rencana tata ruang. Penelitian ini menggunakan metode CA-Markov untuk membuat proyeksi perubahan penggunaan lahan di Jabodetabek di masa yang akan datang dan regresi logistik biner untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan teruama permukiman. Tren perubahan penggunaan lahan antara tahun 1995 sampai 2012 menunjukkan bahwa terjadi perubahan penggunaan lahan permukiman yang meningkat pesat dan mengkonversi lahan pertanian seperti hutan, sawah dan pertanian lahan kering. Faktor yang paling mempengaruhi perubahan penggunaan lahan permukiman dari 3 jenis jalan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jarak terhadap jalan tol. Proyeksi penggunaan lahan tahun 2028 dibuat dalam 2 skenario untuk melihat nilai konsistensi penggunaan lahan terhadap rencana tata ruang dan untuk mendapatkan potensi inkonsistensi penggunaan lahan di masa yang akan datang. Skenario 1 dibuat berdasar tren perubahan penggunaan lahan, kondisi eksisting dan perubahan satu arah, sedangkan skenario 2 dibuat untuk memproyeksikan penggunaan lahan sesuai dengan arahan rencana tata ruang dengan mempertimbangkan tren perubahan penggunaan lahan. Pada skenario 1 penggunaan lahan permukiman akan meningkat sampai 40,7 % pada tahun 2028 dan penggunaan lahan lainnya menurun, sedangkan pada skenario 2 dibutuhkan penambahan hutan sebanyak 53,5 % dan pengurangan permukiman sebesar 11,3 % dari kondisi eksisting tahun 2012. Nilai konsistensi penggunaan lahan terhadap rencana tata ruang pada skenario 1 adalah 93,9 % dan 97,4 % untuk skenario 2 yang menunjukkan bahwa nilai konsistensi akan meningkat apabila terdapat kontrol kebijakan dalam penggunaan lahan. Perkembangan kawasan Jabodetabek dari tahun ke tahun tanpa kontrol berpotensi terjadinya inkonsistensi penggunaan lahan terhadap rencana tata ruang yang dikhawatirkan dapat menurunkan kemampuan fisik lahan tersebut dan mengancam keberlanjutan sumberdayanya. Wilayah administrasi yang berpotensi terjadinya inkonsistensi terhadap rencana tata ruang adalah Bogor, Bekasi, Tangerang dan Kota Jakarta Utara. Pada akhirnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan Jabodetabek.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcLandscapesid
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddc2014id
dc.titleProyeksi Penggunaan Lahan Untuk Konsistensi Tata Ruang Di Kawasan Jabodetabek.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkonsistensiid
dc.subject.keywordperubahan penggunaan lahanid
dc.subject.keywordpotensi inkonsistensiid
dc.subject.keywordproyeksi penggunaan lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record