View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Economic and Management
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Economic and Management
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Model Pengembangan Perikanan Tangkap Skala Kecil Untuk Mendukung Perekonomian Wilayah

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (2.508Mb)
      Date
      2015
      Author
      Wardono, Budi
      Fauzi, Akhmad
      Fahrudin, Achmad
      Purnomo, Agus Heri
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Perikanan skala kecil mempunyai peranan penting dalam perekonomian baik dalam aspek makro maupun mikro. Dalam perspektif sosial ekononomi, masyarakat pesisir sebagian besar tergantung pada sumber daya perikanan laut, dimana mata pencahariannya rentan terhadap guncangan dan perubahan mendadak. Memahami kondisi tersebut, merupakan hal yang penting untuk lebih memperhatikan nelayan skala kecil dan mengembangkan kebijakan direktif yang lebih baik dimasa depan. Pemahaman meliputi bagaimana karakteristik sumber daya perikanan, bagaimana nelayan skala kecil mengatasi ketidakpastian dan biaya operasional yang tinggi, bagaimana nilai tambah, dan bagaimana jaringan sosial di masyarakat pesisir. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu nelayan Desa Weru Komplek di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan nelayan di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sumberdaya perikanan di Lamongan sebagian besar adalah jenis pelagis kecil dan demersal, sedangkan di Pelabuhanratu sebagian besar sumberdayanya pelagis besar. Pemilihan lokasi juga berdasarkan kriteria sosial ekonomi dari dua lokasi tersebut. Lamongan dengan jumlah produksi lebih 70 ribu ton (18% dari total produksi di Provinsi Jawa Timur), dan lebih dari 28.000 nelayan yang sebagian besar adalah nelayan kecil. Jumlah produksi di Pelabuhanratu sekitar 8 ribu ton (4,4% dari total produksi di Provinsi Jawa Barat). Lebih dari 5.000 nelayan yang bekerja dengan berbagai armada perikanan. Selain alasan ekonomi, nelayan di Lamongan memiliki lembaga sosial yang dikenal dengan nama "Blandongan" yang berfungsi sebagai "penyangga" dalam menghadapi ketidakpastian. Blandongan merupakan organisasi nelayan yang menyuarakan kepentingan nelayan dan membangun "aturan main" untuk memfasilitasi kepentingan nelayan. Sedangkan di Pelabuhanratu, meskipun tidak ada organisasi tertentu seperti "Blandongan" di Lamongan, namun memiliki kelembagaan formal dan informal seperti kelompok nelayan dan kelompok perantara yang dapat memfasilitasi kebutuhan nelayan. Tujuan penelitian adalah melakukan analisis efisiensi alokasi sumber daya dan analisis perubahan faktor produktifitas total; melakukan analisis indeks ketidakstabilan perikanan tangkap; melakukan analisis value added perikanan tangkap skala kecil; dan melakukan analisis untuk mengetahui kecenderungan nelayan skala kecil dalam memenuhi modal untuk biaya operasional. Data yang digunakan adalah data skunder dan data primer yang diperoleh dari pelaku usaha perikanan. Total jumlah responden sebanyak 157 orang terdiri 83 orang di Lamongan dan 74 orang di Pelabuhanratu. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan Data Envelopement Analysis (DEA) dan analisis indeks Malmquist (MI) untuk mengetahui kapasitas sumber daya perikanan dan tingkat perubahan total produktifitas total perikanan. Analisis Indeks Ketidakstabilan (Coppoct Instability Indexs/CII) untuk mengetahui tingkat ketidakstabilan. Analisis regresi multinomial logistik digunakan untuk mengetahui kecenderungan nelayan dalam menggunakan sumber permodalan. Model yang direkomendasikan merupakan sintesa dari analisisanalisis yang telah dilakukan, yang merupakan saran kebijakan untuk pengembangan perikanan skala kecil. Hasil analisis kapasitas sumber daya di Pelabuhanratu, menunjukkan alat tangkap gillnet, alat tangkap rampus dan alat tangkap pancing ulur telah menurun (decreasing return to scale), ketiga alat tangkap tersebut sudah terjadi gejala over capacity. Kondisi ini menyiratkan bahwa output dari alat tangkap gill net, rampus dan pancing ulur memiliki kecenderungan tidak responsif terhadap input. Inefisiensi dalam menggunakan input akan menyebabkan hasil tidak optimal. Hasil analisis kapasitas sumberdaya di Lamongan menunjukan hasil yang berbeda. Analisis di Kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa efisiensi skala masih menunjukkan indikator IRS (increasing return to scale) pada perikanan skala kecil di Desa Weru Komplek. Kelebihan armada penangkapan ikan (overcapitalization) dan under-utilization kapasitas penangkapan memberikan indikasi pemborosan bersifat ekonomis. Hasil analisis indeks Malmquist terjadi fluktuasi faktor produktifitas total yang sangat besar (berkisar antara 30% sampai 250 %). Hal ini disebabkan karena perubahan faktor teknologi yang mengalami perubahan ekstrim dibandingkan dengan perubahan efisiensinya. Analisis dengan indek ketidakstabilan (Coppock Index Instability) dapat diketahui penyebab perubahan faktor produktifitas total dari produksi maupun dari input. Kondisi ini disebabkan karena ternjadi fluktuasi produksi dari tahun ke tahun. Indeks ketidakstabilan produksi sebagian berada di kuadran kanan atas yang menunjukan pertumbuhan yang tinggi namun diikuti oleh ketidakstabilan yang tinggi. Fluktuasi produksi yang menyebabkan ketidakstabilan bukan merupakan fenomena mandiri, kondisi tersebut berkaitan dengan indikator lain, seperti input yang diberikan dalam perikanan. Tingkat ketidakstabilan input BBM menunjukan karakteristik sebagian besar berada pada kondisi tingkat pertumbuhan tinggi dengan ketidakstabilan yang tinggi yang menggambarkan resiko yang tinggi. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa beberapa teknologi kapal armada responsif terhadap penggunaan BBM. Hubungan tengkulak/langgan dengan nelayan berdasar hubungan kepentingan sosial dan ekonomi, keberadaan tengkulak/ langgan memainkan peran terutama sebagai "sosial cushion" ekonomi ketika nelayan menghadapi permasalahan biaya, dimana kelembagaan keuangan formal tidak mampu menjalankan perannya. Kecenderungan nelayan skala kecil untuk memanfaatkan sumber dana operasional dipengaruhi oleh lokasi, dimana karakteristik wilayah penangkapan, dan kesenjangan antar daerah berkontribusi terhadap keterikatan antara nelayan dengan tengkulak/langgan. Hasil analisis rantai pasok, rantai nilai dan value added menunjukan bahwa perikanan skala kecil berperanan dalam pembentukan nilai tambah yang sebagian besar dinikmati oleh masyarakat setempat. Sumber daya perikanan pelagis kecil dan demersal lebih dominan diproses menjadi produk jadi/setengah jadi yang menghasilkan nilai tambah. Sebaliknya perikanan yang didominasi oleh sumberdaya pelagis besar nilai tambahnya lebih banyak dinikmati oleh masyarakat luar, sehingga perannya terhadap pembangunan wilayah relatif lebih kecil. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, model yang direkomendasikan untuk kebijakan mengembangkan perikanan skala kecil harus memperhatikan kondisi potensi sumber daya perikanan, tingkat eksploitasi, tingkat kestabilan, hubungan para pelaku (nelayan-pemilik modal/patron-client) dan dukungan kebijakan direktif yang fokus untuk nelayan skala kecil. Karakteristik nelayan dan kondisi sumberdaya menentukan perilaku terhadap sumberdaya, interaksi nelayan dengan sumber-sumber pembiayaan lebih kuat pada lokasi Lamongan dimana masyarakat kurang mempunyai alternatif pekerjaan lain. Hubungan yang kuat antara nelayan dan tengkulak merupakan fenomena yang kompleks, pengembangan perikanan skala kecil harus menyertakan hubungan antara sektor perikanan, nelayan sebagai pemain dan perantara/langgan/tengkulak yang menjembatani pelaku dalam mata pencaharian masyarakat pesisir agar nelayan skala kecil mampu memainkan peran lebih besar dalam kehidupan ekonomi lokal pesisir.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78239
      Collections
      • DT - Economic and Management [473]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail