Show simple item record

dc.contributor.advisorNoor, Erliza
dc.contributor.advisorJuniawati
dc.contributor.authorHaque, Fleni Ayu Kenia
dc.date.accessioned2016-02-10T02:45:46Z
dc.date.available2016-02-10T02:45:46Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78178
dc.description.abstractJahe merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat herbal karena memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Namun, oleresin jahe yang mengandung senyawa aktif gingerol memiliki sifat hidrofobik sehingga sukar larut dalam air, sulit terdispersi, serta kecepatan dan daya serapnya dalam tubuh masih rendah. Salah satu solusi yang dapat diakukan adalah pengaplikasian nanoteknologi dengan menempatkan oleoresin jahe dalam sistem emulsi minyak dalam air (O/W) dan diputar dengan kecepatan tinggi sehingga diperoleh ukuran berskala nano. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari karakteristik nanoemulsi ekstrak jahe meliputi stabilitas ukuran, bioavailabilitas dan kelarutan pada berbagai jenis pelarut. Bahan utama yang digunakan adalah jahe emprit yang dibuat dalam bentuk serbuk dan diekstrak dengan metode maserasi. Pembuatan nanoemulsi ekstrak jahe dilakukan dengan pencampuran ekstrak jahe dan larutan buffer fosfat ph 7 dengan perbandingan 3:7, kemudian diputar dengan alat ultra turrax kecepatan 22 000 rpm selama 20 menit pada suhu ruang. Pada uji stabilitas ukuran, nanoemulsi dibuat dengan dan tanpa penambahan antioksidan dan disimpan pada tiga variasi suhu, yaitu suhu rendah (4oC), suhu ruang, dan suhu tinggi (45-50oC). Ukuran droplet nanoemulsi paling stabil pada penyimpanan suhu rendah dan paling tidak stabil pada penyimpanan suhu tinggi. Namun, penambahan antioksidan tidak berpengaruh pada kestabilan ukuran nanoemusi. Nanoemulsi memiliki bioavailabilitas senyawa aktif yang lebih baik dibanding dengan emulsi. Persentase gingerol nanoemulsi terpenetrasi adalah 49,73%, sedangkan gingerol emulsi hanya terpenetrasi 17,68%. Kelarutan nanoemulsi menunjukkan nilai yang lebih baik dari pada emulsi pada pelarut semi polar dan polar. Nanoemulsi ekstrak jahe memiliki kelarutan tertinggi pada pelarut air, yaitu 94,0%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcEngineeringid
dc.subject.ddcNanotechnologyid
dc.titleKarakteristik Nanoemulsi Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale Var. Amarum).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbioavailabiitasid
dc.subject.keywordjaheid
dc.subject.keywordgingerolid
dc.subject.keywordnanoemulsiid
dc.subject.keywordkelarutanid
dc.subject.keywordstabiitasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record