dc.description.abstract | Abu ketel industri gula memiliki kandungan silika yang dapat disintesis menjadi nanosilika dengan metode ultrasonikasi. Penambahan surfaktan pada sintesis nanosilika dengan metode ulttrasonikasi dapat mempengaruhi karakteristik nanosilika yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis nanosilika dengan metode ultrasonikasi dan mengetahui pengaruh penambahan surfaktan terhadap karakteristik nanosilika yang dihasilkan, serta memberikan informasi terkait potensi aplikasi yang sesuai dengan karakteristik nanosilika yang dihasilkan. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu preparasi abu ketel menjadi abu tanur, ekstraksi silika dari abu tanur, dan sintesis nanosilika menggunakan metode ultrasonikasi dengan penambahan surfaktan PEG 6000 1:5, CMC 2.5% (b/b), CMC 5% (b/b), CMC 10%, (b/b) dan Tween 80 3% (b/v). Kadar silika dalam abu ketel dan abu tanur secara berturut-turut adalah 49.69% dan 78.75%. Nanosilika yang dihasilkan menggunakan metode ultrasonikasi dengan penambahan surfaktan merupakan senyawa multifase dan memiliki karakteristik derajat kristalinitas yang tinggi, yaitu pada rentang 75-85%. Penambahan surfaktan PEG 6000, CMC, dan Tween 80 dapat mempengaruhi baik ukuran partikel, nilai PDI (Polidispersity Index), jumlah fase kristal, pola difraksi, puncak difraksi, intensitas puncak difraksi, derajat kristalinitas, ukuran kristal, dan gugus fungsi silanol-siloksan pada nanosilika. Nanosilika yang dihasilkan berpotensi untuk diaplikasikan sebagai bahan pengisi pada berbagai produk. | id |