Perkembangan Tulang Anak Tikus Betina Yang Induknya Diberi Ekstrak Etanol Akar Purwoceng Selama 13–21 Hari Kebuntingan
View/ Open
Date
2015Author
Topan, Rio
Satyaningtijas, Aryani Sismin
Achmadi, Pudji
Metadata
Show full item recordAbstract
Tulang merupakan bagian dari sistem gerak yang menentukan performa dari hewan. Perkembangan tulang dimulai pada hari ke-10 kebuntingan pada saat organogenesis. Perkembangan tulang melalui proses proliferasi dan diferensiasi osteoblas yang diatur oleh growth factor seperti insulin like growth factor (IGF I dan II), bone morphogenic proteins (BMPs), fibroblast growth factor (FGF), dan flatelet-derived growth factor (PDGF) dan estrogen. Penelitian ini bertujuan menguji khasiat fitoestrogen pada akar purwoceng (Pimpinella alpina) terhadap pertumbuhan tulang anak tikus betina. Penelitian ini menggunakan dua puluh ekor tikus bunting yang terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas sepuluh ekor tikus bunting yang diberi ekstrak etanol akar purwoceng dengan dosis 25 mg/ml per 300 g bobot badan pada kebuntingan hari ke-13–21. Kelompok kedua terdiri atas sepuluh tikus bunting yang diberi air pada 13–21 hari kebuntingan sebagai kontrol. Anak tikus betina yang menjadi sampel diambil dari induk yang melahirkan anak dengan jumlah 8–9 ekor. Perkembangan tulang dari anak tikus diukur dari hari pertama kelahiran sampai dengan berusia tujuh minggu (49 hari). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, perkembangan tulang anak tikus betina yang diberi ekstrak etanol akar purwoceng lebih panjang dibandingkan kelompok anak tikus kontrol.