Show simple item record

dc.contributor.advisorAndriyanto
dc.contributor.advisorSoetisna, Abadi
dc.contributor.authorNugraheni, Pramesti
dc.date.accessioned2016-01-20T02:38:28Z
dc.date.available2016-01-20T02:38:28Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77784
dc.description.abstractKucing lokal merupakan salah satu hewan kesayangan yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia. Berbagai penyakit sering muncul pada pemeliharaan kucing lokal dan tidak jarang membutuhkan tindakan bedah. Pada kasus yang memerlukan tindakan pembedahan, anestesi mutlak diperlukan sebagai sediaan penghilang rasa sakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efek kombinasi sediaan anestesi acepromazin dan medetomidin terhadap onset, durasi, dan kondisi fisologis pada kucing lokal. Dua puluh empat kucing lokal jantan, berumur sekitar 1,5 sampai dengan 2,5 tahun, dengan bobot badan berkisar antara 3 kg sampai dengan 5 kg dibagi menjadi empat perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan tersebut ialah kucing percobaan yang tidak diberikan anestesi (kontrol), kucing percobaan yang disuntik acepromazin 0.75 mg/kg BB (perlakuan I), kucing percobaan yang disuntik medetomidin 0.05 mg/kg BB (perlakuan II), dan kucing percobaan yang disuntik acepromazin 0.75 mg/kg BB dan sesaat setelahnya disuntik dengan medetomidin 0.05 mg/kg BB (perlakuan III). Sediaan tersebut diberikan secara intramuskuler pada perlakuan I, II, dan III. Parameter yang diamati terdiri atas onset (rasa nyeri, tonus otot, sedasi, kesadaran, emetik, refleks pedal dan pupil), durasi (rasa nyeri, tonus otot, sedasi, kesadaran, refleks pedal, dan pupil), dan kondisi fisiologis (frekuensi napas, frekuensi jantung, dan suhu rektal). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kucing percobaan yang disuntik kombinasi acepromazin-medetomidin memiliki onset yang lebih cepat dibandingkan medetomidin dan mempunyai durasi yang sama dengan sediaan tunggal (acepromazin dan medetomidin). Kombinasi medetomidin acepromazin dapat mengurangi penurunan frekuensi jantung yang disebabkan oleh medetomidin. Pemberian acepromazin dan medetomidin secara tunggal maupun dikombinasi secara signifikan menurunkan frekuensi pernapasan dan suhu retal. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini ialah kombinasi acepromazin dan medetomidin efektif digunakan sebagai alternatif sediaan sedatif pada kucing lokal Indonesia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcVeterinary scienceid
dc.subject.ddcCatsid
dc.titleEvaluasi Efek Kombinasi Medetomidin- Acepromazin Sebagai Agen Anestesi General Pada Kucing Lokal Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordacepromazin.id
dc.subject.keywordanestesiid
dc.subject.keywordkombinasiid
dc.subject.keywordkucing localid
dc.subject.keywordmedetomidinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record