KUALITAS MINYAK IKAN DARI KULIT IKAN SWANGI
View/ Open
Date
2014Author
Huli, La Ode
Suseno, Sugeng Heri
Santoso, Joko
Metadata
Show full item recordAbstract
Kulit ikan swangi merupakan salah satu jenis kulit ikan yang potensial untuk diproduksi menjadi minyak ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rendemen dan kualitas minyak ikan terbaik serta membandingkan profil asam lemak minyak ikan dari kulit ikan swangi berdasarkan metode ekstraksi berbeda. Ekstraksi minyak ikan dilakukan dengan metode wet rendering dengan perlakuan suhu ekstraksi 60, 70, 80, 90 dan 100°C selama 20, 30 dan 40 menit. Kualitas minyak ikan ditentukan oleh karakteristik kimia minyak meliputi PV, FFA, AV, anisidin dan TOTOX. Profil asam lemak dianalisis menggunakan perangkat gas chromatography (Shimadzu). Hasil penelitian menunjukan bahwa rendemen minyak ikan tertinggi dari masing-masing perlakuan suhu dan lama ekstraksi diperoleh suhu ekstraksi 60°C 30 menit dengan persentase 0,33%, 70°C 30 menit (0,46%), 80°C 30 menit (1,23%), 90°C 20 menit (1,14%) dan 100°C 20 menit sebesar 0,84%. Hasil tersebut lebih rendah dibandingkan dengan ekstraksi Bligh and Dyer dan Sokhlet. Kualitas minyak ikan terbaik diperoleh pada suhu ekstraksi 60°C 30 menit dengan nilai PV, FFA, anisidin, AV dan TOTOX masing-masing sebesar 9,17 meq/kg, 6,92%, 13,77 mg KOH/g, 0,86 meq/kg dan 19,19 meq/kg. Komposisi asam lemak PUFA minyak ikan dari kulit ikan swangi khususnya EPA dan DHA metode ekstraksi wet rendering diperoleh masing-masing sebesar 0,73% dan 2,53%. Hasil ini lebih rendah dibandingkan dengan metode ekstraksi Bligh and Dyer sebesar 3,66% (EPA), 13,29% (DHA) dan metode ekstraksi Sokhlet sebesar 2,78% (EPA) dan 9,62% (DHA).