dc.description.abstract | Fortifikasi produk olahan berbasis ikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan konsumsi ikan pada masyarakat terutama anak-anak. Produk olahan ikan yang dikembangkan haruslah mengarah kepada produk yang dapat langsung dimakan (ready to eat), mudah dibawa dan tidak membutuhkan waktu lama untuk memasaknya, contohnya kerupuk amplang dan mi sagu instan. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah ikan patin dalam bentuk konsentrat protein ikan (KPI) menjadi produk snack amplang dan mi sagu instan. Produk ini merupakan salah satu alternatif upaya fortifikasi produk olahan ikan yang dapat dijadikan sebagai produk unggulan daerah Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen dengan perlakuan fortifikasi konsentrat protein ikan (KPI) pada produk amplang dan mi sagu instan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis proksimat produk yang difortifikasi Konsentrat Protein Ikan disajikan sebagai berikut: 1). kadar air 3,13%, abu 2,85%, protein 16,13% dan lemak 18, 66% untuk snack ampang; dan 2). kadar air 11,77%, abu 1,30%, protein 12,35% dan lemak 1,86% untuk mi sagu instan. Selanjutnya secara organoleptik semua produk yang difortifikasi konsentrat protein ikan dapat diterima atau disukai dengan tingkat penerimaan 80 – 98 %, dan secara keseluruhan semua produk memenuhi standar SNI. | id |