dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji efektivitas minyak ikan lemuru terproteksi terhadap mikrob rumen dan fermentasinya pada sapi dan kerbau yang digemukan. Enam kerbau jantan dengan bobot badan 218,66±16,28 kg dan delapan sapi jantan dengan bobot badan 217,37±15,44 kg, berumur 1,5-2,0 tahun, digunakan dalam penelitian ini. Mereka digemukan dengan pemberian 35% pakan hijauan dan 65% konsentrat selama 2,5 bulan. Minyak ikan lemuru terproteksi dalam bentuk campuran garam karboksilat kering (DCM), dan diberikan dalam campuran dengan konsentrat, 45g DCM/kg konsentrat. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap pola factorial 2x2. Faktor pertama adalah perlakuan pakan (P0 dan P1) dan ke dua adalah hewan ternak (sapi dan kerbau). Perlakuan pemberian pakan ternak : P0 (pakan hijauan+konsentrat); dan P1 (pakan hijauan+konsentrat+DCM). Pada akhir perlakukan pakan, hewan kemudian dikorbankan dan cairan rumen ditampung untuk dianalisis jumlah mikrob dan fermentasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang ditemukan antara ke dua faktor terhadap pH rumen, konsentrasi NH3, mikrob rumen, dan terjadi interaksi sebagian volatile fatty acid (VFA). Terdapat interaksi pada perlakuan pemberian pakan dan spesies hewan terhadap jumlah VFA. Konsentrasi VFA pada kerbau dengan suplemen DCM menunjukkan peningkatan yang nyata, dibandingkan dengan sapi dengan atau tanpa suplemen DCM. Suplemen DCM menurunkan pH rumen dan meningkatkan jumlah VFA. Kerbau mempunyai total VFA lebih tinggi, begitu pula bakteri proteolitik, dan asam butirat. Namun, kerbau memiliki pH rumen dan jumlah populasi protozoa yang lebih rendah dibandingkan sapi. Hal ini menunjukkan suplemen DCM dapat meningkatkan efektivitas minyak ikan lemuru terproteksi dan proporsi VFA seperti ditunjukan pada populasi mikrob rumen. | id |