Show simple item record

dc.contributor.authorZulbainarni, Nimmi
dc.contributor.authorPurnama, Ade Imam
dc.date.accessioned2015-11-04T02:59:03Z
dc.date.available2015-11-04T02:59:03Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76582
dc.description.abstractSumberdaya perikanan Tuna Indonesia memegang peranan penting dalam perikanan Nasional dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Indonesia memasok lebih dari 16% produksi Tuna, Cakalang dan Tongkol dunia dan sekitar 20% dari total produksi perikanan tangkap Nasional (KKP, 2014). Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Sukabumi adalah salah satu tempat pedaratan ikan Tuna yang di tangkap di wilayah Indian Ocean Tuna Commission (IOTC). Pertumbuhan produksi perikanan tuna di PPN Palabuhanratu pada tahun 2011 mencapai 6,03%. Jika orientasi pemanfaatan pada peningkatan produksi maka menyebabkan semakin tinggi eksploitasi terhadap sumberdaya perikanan tuna sehingga dapat mempengaruhi kondisi biologi dan ekonominya. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi referensi point (Limit Reference Point =LRP) dalam pengusahaan sumberdaya perikanan Tuna dan menentukan kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya perikanan Tuna yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) jenis ikan tuna yang ditangkap di wilayah penelitian ini yaitu ikan tuna Big Eye, Albacore dan Yellow Fin. Ketergantungan antar spesies tuna bersifat kompetisi karena perikanan tuna memiliki jenis makanan yang sama yang masuk dalam thropik level 5 yaitu sebagai carnivora dan pemakan chepalapoda. Pada penelitian ini LRP diasumsikan pada 3 (tiga) warna yaitu merah, kuning dan hijau yang masing-masing menjelaskan posisi pengusahaan perikanan tuna dengan rawai tuna. Pada kondisi berwarna hijau maka akan tercapai keberlanjutan pengusahaan sumberdaya perikanan tuna dengan 128 trip (Maximum Economic Yield=MEY), 181 trip (Maximum Sustainable Yield=MSY) pada warna kuning dan 256 trip (Open Access=OA) pada warna merah. Dalam jangka panjang , kebijakan mengurangi upaya penangkapan (trip) yang ramah lingkungan (conservative minded) pada pengusahaan MEY maka dapat meningkatkan produksi dan pengusahaan perikanan tuna dapat berkelanjutan.en
dc.language.isoid
dc.publisherWWF-Indonesia
dc.titlePendekatan bioekonomi multispesies untuk keberlanjutan pengelolaan sumberdaya perikanan indonesia : evaluasi perikanan Tuna di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Baraten
dc.title.alternativeSimposium Nasional Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutanen
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordperikanan tunaen
dc.subject.keywordbioekonomien
dc.subject.keywordmultispsesiesen
dc.subject.keywordkeberlanjutanen
dc.subject.keywordPalabuhanratuen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record