Show simple item record

dc.contributor.authorAlimina, N.
dc.contributor.authorWiryawan, B.
dc.contributor.authorMonintja, D.R.
dc.contributor.authorNurani, T.W.
dc.contributor.authorTaurusman, A.A.
dc.date.accessioned2015-11-04T02:48:12Z
dc.date.available2015-11-04T02:48:12Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.isbn978-979-1461-47-4
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76580
dc.description.abstractPengelolaan perikanan berkelanjutan meletakkan pencapaian tujuan kesejahteraan manusia setara dengan kesehatan ekologis. Salah satu isu dalam pencapaian tujuan kesejahteraan manusia adalah terjadinya cedera dalam operasi penangkapan. Tuna sebagai spesies berukuran besar dengan kecepatan renang tinggi mengakibatkan tingginya risiko cedera pada perikanan tuna terutama pada perikanan pancing skala kecil. Informasi tentang cedera dan praktek keselamatan kerja dalam operasi penangkapan dapat menjadi masukan antara lain bagi upaya perlindungan, pengembangan program asuransi nelayan, dan pengembangan pengelolaan perikanan tuna berkelanjutan secara keseluruhan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilaksanakan di perairan selatan Sulawesi Tenggara pada Maret-Mei 2014. Pengumpulan data melalui wawancara dengan nelayan pancing tuna dan pengawas pada Unit Pengawasan SDKP Baubau. Pemilihan narasumber nelayan dengan sampling insidentil di mana setiap nelayan pancing tuna yang ditemui dijadikan sebagai narasumber. Data yang dikumpulkan mencakup spesifikasi alat tangkap, jenis cedera yang pernah dialami atau diketahui oleh nelayan, tindakan pencegahan, serta upaya pencarian dan penyelamatan korban. Jenis cedera yang teridentifikasi antara lain adalah luka tusuk atau sayatan, cedera otot, patah anggota badan, sampai kematian. Cedera timbul dari kecelakaan akibat pencegahan yang kurang memadai (inadequate defences), tindakan yang tidak hati-hati (unsafe acts), dan faktor prakondisi. Beberapa tindakan pencegahan dan upaya pencarian dan penyelamatan korban telah dilakukan pada level individu maupun komunitas. Upaya pencegahan pada level individu antara lain dengan memakai pakaian pelindung, sedangkan pada level komunitas adalah dengan melakukan operasi penangkapan secara berkelompok. Diskusi dikembangkan pada implikasi ekonomi dan sosial dari terjadinya cedera baik terhadap individu maupun komunitas. Sejauh ini penelitian belum sampai pada pengkajian tentang frekuensi terjadinya setiap jenis cedera dan akibat lanjutan spesifik yang diderita oleh nelayan akibat kebiasaan dan lingkungan kerja nelayan.en
dc.language.isoid
dc.publisherWWF-Indonesia
dc.titleCedera dan praktek keselamatan kerja pada perikanan tuna skala kecil di Perairan Selatan Sulawesi Tenggaraen
dc.title.alternativeSimposium Nasional Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutanen
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordcederaen
dc.subject.keywordkeselamatan kerjaen
dc.subject.keywordpancing tunaen
dc.subject.keywordSulawesi Tenggaraen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record