dc.description.abstract | Cilegon ialah kota pada Provinsi Banten yang terletak diujung barat Pulau Jawa. Pembangunan kota yang berkembang sangat cepat mengakibatkan kerusakan lingkungan seperti meningkatnya polusi udara dan urban heat island. Salah satu upaya untuk meminimalisir efek tersebut adalah dengan mengoptimalkan fungsi ekologis dari Ruang Terbuka Hijau melalui desain taman kota, yang faktanya belum dimiliki Kota Cilegon. Taman tersebut merupakan lahan eks Pasar Baru yang sudah direlokasi dengan total luas 2,3 Ha. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat suatu inovasi dalam desain yang eklogis dari taman kota yang akan menjadi identitas Kota Cilegon dengan mengakomodasi aktivitas rekreasi untuk warganya. Menggunakan metode deskriptif melalui survei, kuisioner serta interview. Konsep dasar yang diterapkan ialah eco-urbanscape restoration dengan penekanan restorasi habitat wetland yang dahulu banyak terdapat di Kota Cilegon. Implementasi desain ekologis berdasarkan indikator seperti: restorasi habitat satwa liar, efisinesi energi, penggunaan material ramah lingkungan, desain akomodatif, pengelolaan air limbah dan pengontrol banjir. Konsep desain yang diaplikasikan ialah pola percabangan ranting pada delta wetland yang ditransformasikan berupa pola geometris dan organik yang harmonis untuk mendapatkan kesan yang berbeda-beda pada tapak. Hasil akhir penelitian ini berupa pembagian ruang menjadi 4 bagian yaitu: ruang reservasi satwa liar (20%), ruang penyangga atau ruang eco-experience (30%), ruang rekreasi (40%) dan ruang penerimaan (10%). Desain yang dibuat diharapkan sebagai rekomendasi untuk desain Taman Kota Cilegon sebagai area rekreasi ruang luar berbasis ekologi. | en |