Comparative and Competitive Advantage of Feedlot Industry Indonesia
Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Industri Feedlot Indonesia
dc.contributor.advisor | Pambudy, Rachmat | |
dc.contributor.advisor | Kusnadi, Nunung | |
dc.contributor.advisor | ||
dc.contributor.author | Paramecwari, Labudda A.S. | |
dc.date.accessioned | 2015-06-24T02:19:21Z | |
dc.date.available | 2015-06-24T02:19:21Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75625 | |
dc.description.abstract | Daging merupakan komoditas utama yang diperdagangkan di seluruh dunia karena bernilai ekonomis dan bernutrisi. Sayangnya, peternakan rakyat di Indonesia belum mampu merespon permintaan daging sapi terlihat dari level impor tinggi sehingga feedlot memiliki peran penting dalam penyediaan komoditas tersebut melalui teknologi yang lebih baik. Namun, masih dipertanyakan bilamana industri feedlot Indonesia memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Selain itu, belum diketahui pula apakah kebijakan yang diterapkan mendukung daya saing feedlot Indonesia. Oleh sebab itu, studi ini bertujuan untuk menilai keunggulan komparatif dan kompetitif industri feedlot indonesia serta mengevaluasi kebijakan pemerintah terkait daging dan sapi potong. Untuk mengukurnya, studi ini meliputi tiga provinsi yang menjadi produsen dan konsumen utama daging di Indonesia, yaitu Banten, Lampung, dan Jawa Barat. Keunggulan komparatif dan kompetitif serta dampak kebijakan terhadap industri feedlot Indonesia dianalisis menggunakan Policy Analysis Matrix (PAM). Penelitian ini menunjukkan bahwa feedlot memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dinilai dari nilai DRC dan PRC kurang dari satu. Selain itu, kebijakan pemerintah telah mendukung tercapainya keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif industri feedlot Indonesia. Hal ini dibuktikan melalui analisis kebijakan pemerintah terhadap input dan output sapi potong. Kebijakan input dan output telah cukup memproteksi dan melindungi usaha sapi potong, sehingga pelaku usaha feedlot di Banten, Lampung, dan Jawa Barat memperoleh keuntungan berturut-turut sebesar 1 437 964, 1 763 357, and 1 196 335 IDR/ekor. Adanya kebijakan input dan output sapi potong meningkatkam nilai tambah keuntungan serta memberikan dampak positif terhadap biaya produksi, sebab menurunkan biaya produksi sebanyak 16 persen untuk Banten, 19 persen untuk Lampung, dan 13 persen untuk Jawa Barat. Lebih jauh, hasil analisis sensitifitas menjelaskan bahwa harga sapi bakalan berpengaruh terhadap daya saing. | en |
dc.language.iso | id | |
dc.subject.ddc | Economics | en |
dc.subject.ddc | Agricultural Economics | en |
dc.subject.ddc | 2014 | en |
dc.title | Comparative and Competitive Advantage of Feedlot Industry Indonesia | en |
dc.title | Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Industri Feedlot Indonesia | Ind |
dc.subject.keyword | Feedlot | en |
dc.subject.keyword | Keunggulan Komparatif | en |
dc.subject.keyword | Keunggulan Kompetitif | en |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
MT - Economic and Management [2967]