Model Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan Di Kepulauan Seribu
View/ Open
Date
2015Author
Dewi, Ita Junita Puspa
Anto, D. Djokosetiy
Nirmala, Kukuh
M. Kholil
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan pesisir adalah wilayah kepulauan dengan pulau--pulau kecil dan laut, merupakan wilayah yang sangat penting secara ekologis dan ekonomi sekaligus rentan dan berbagai masalah. baik yang menyangkut masalah dari aspek fisik dan biologi maupun masalah yang menyangkut aspek sOsial, ekonomi maupun budaya. Perrnasalahan tersebut, terutama yang menyangkut pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak sesuai kaidah keberlanjutan sehingga menyebabkan ekosistem yang penting bagi keberlanjutan hidup baik manusianya sendiri, maupun sumberdaya alam dan lingkungannya secara keseluruhan menjadi rusak dan tidak dapat memberikan manfaatnya secara berkelanjutan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membuat model pengelolaan perikanan di Kepulauan Seribu dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.. Untuk mencapai tujuan utama tersebut, maka" ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan sebagai tujuan khusus, antara lain: 1) Menganalisis ekosistem perikanan di Kepulauan Seribu; 2) Menganalisis tingkat pemanfaatan perikanan tangkap di Kepulauan Seribu; 3) Analisis status keberlanjutan sumber daya perikanan Kepulauan Seribu; 4) Mengembangkan model kelembagaan pengelolaan sumberdaya pen1canan berkelanjutan di Kepulauan Senl>u.: · Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sid Desember 2Q12. Lokasi Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa. Analisis data : 1) Analisis ekosistem perairan di Kepulauan Seribu dengan deskriptif dan metode Storet 2) Analisis pemanfaatan sumberdaya perikanan secara deskriptif; J) Analisis status keberlanjutan sumber daya perikanan Kepulauan Seribu dengan MDS;. 4) Membuat model kelembagaan dengan AHP dan ISM~ Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan di Kepulauan Seribu (pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa) lcategorinya kurang berlanjut dengan nilai kurang dari 500/Q dengan 9 (sembilan) atribut sensitif berpengaruh. Atribut terbagi atas satu atribut dimensi ekologi, dua atribut dimensi ekQnomi, tiga atribut dimensi sosial dan budaya, satu atribut dimensi Hukum dan kelembagaan dan dua atribut dimensi teknologi dan inftastruktur. Arahan kebijakan dalam pengelolaan perikanan di Kepulauan Seribu dengan melakukan intervensi yang lebih besar terhadap variabel kunci yang berpengaruh dalam model. Arahan kebijakan dalam pengelolaan ini pengaturan alat tangkap untuk mengurangi penurunan jumlah hasil tangkapan, adanya teknologi yang ramah Iingkungan, perlu data stock ikan serta menumbuh kembangkan lembaga ekonomi masyarakat dengankoordinasi dan menjalin kemitraan yang baik antar stakeholder dan peningkatan $tatus- keberlanjutan yang lebih baik kedepan. -