Kontribusi Agroforestry Terhadap Keanekaragaman Tumbuhan Dalam Kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Dan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kawasan.

View/Open
Date
2015Author
Riani, Windy Mardiqa
Sunkar, Arzyana
Sundawati, Leti
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura WAR) di Provinsi Lampung merupakan kawasan konservasi yang menerapkan agroforestry di dalam kawasan sejak tahun 2000. Penerapan agroforestry dilakukan sebagai upaya rehabilitasi lahan rusak dalam kawasan dan peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Lahan rusak dalam kawasan Tahura WAR disebabkan pertanian monokultur dan adanya permukiman dalam kawasan oleh masyarakat sekitar sehingga menyebabkan penurunan keanekaragaman tumbuhan. Upaya rehabilitasi kawasan dilakukan dengan menanam beberapa jenis tanaman kehutanan tanpa diperbolehkan adanya kegiatan penebangan ataupun penjualan kayu dari kawasan. Upaya peningkatan perekonomian masyarakat sekitar dilakukan dengan meminjamkan sejumlah lahan dalam kawasan Tahura WAR kepada masyarakat sebagai lahan garapan untuk menanam beberapa jenis tanaman pertanian yang diselingi dengan tanaman kehutanan sehingga dapat memberikan hasil berupa komoditas perdagangan sebagai sumber penerimaan. Jumlah penerimaan dari hasil agroforestry berkorelasi positif terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat karena penerimaan termasuk dalam faktor internal yang berpengaruh nyata dan konsisten terhadap kesejahteraan. Kedua upaya yang dilakukan Dinas Kehutanan Lampung bersama dengan masyarakat kemudian menimbulkan pertanyaan tentang kontribusi agroforestry terhadap keanekaragaman tumbuhan dan kesejahteraan masyarakat sekitar serta keberhasilan penerapan agroforestry di kawasan Tahura WAR. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2014 di dalam kawasan Tahura WAR untuk pengambilan data keanekaragaman tumbuhan dan desa sekitar Tahura WAR untuk pengambilan data kesejahteraan masyarakat. Pengambilan data keanekaragaman tumbuhan dilakukan di lahan agroforestry dan hutan primer, yang dipilih dengan teknik random sampling sedangkan pengambilan data kesejahteraan dilakukan di tiga desa (Sumber Agung, Batu Putu, dan Talang Mulya) yang dipilih dengan teknik multi-stage sampling. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data keanekaragaman tumbuhan adalah analisis vegetasi dengan proses analisis data terdiri dari perhitungan indeks kesamaan jenis Jaccard dan indeks keanekaragaman shannon-wienner. Metode yang digunakan dalam pengambilan data kesejahteraan masyarakat adalah wawancara dengan proses analisis data terdiri dari analisis penerimaan, analisis pengeluaran, analisis kontribusi, dan analisis kesejahteraan. Kedua parameter penelitian kemudian dianalisis bersama dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis tipologi wilayah. Hasil penelitian menunjukkah bahwa agroforestry berkontribusi terhadap keanekaragaman tumbuhan berupa peningkatan indeks keanekaragaman yang mendekati hutan primer sebesar 17,95% untuk semai, 21,05% untuk pancang, 41,55% untuk tiang, dan 61,01% untuk pohon. Pada sisi lain, agroforestry memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat melalui dua indikator kesejahteraan yaitu jumlah penerimaan dan pengeluaran. Agroforestry memberikan kontribusi sebesar 41,41% terhadap total penerimaan sehingga mampu mencukupi pengeluaran sebesar 40,93%. Pengukuran parameter keanekaragaman tumbuhan dan kesejahteraan masyarakat menunjukkan bahwa wilayah keberhasilan agroforestry di kawasan Tahura WAR termasuk wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman tumbuhan rendah dengan tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi ( Tipologi III ) untuk Sumber Agung dan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman tumbuhan rendah dengan tingkat kesejahteraan masyarakat sedang ( Tipologi V ) untuk Batu Putu dan Talang Mulya.
Collections
- MT - Forestry [1445]