dc.description.abstract | Budidaya ikan bandeng di tambak saat ini masih menggunakan pupuk anorganik untuk menumbuhkan fitoplankton. Pemberian pupuk urea dan SP (superphosphate) yang berlebihan pada lingkungan budidaya akan menyebabkan kondisi perairan menjadi sangat subur dan sering menyebabkan ikan bau lumpur Off-Flavours. Pemberian pupuk dengan rasio N:P tertentu akan memberikan dominasi Cyanophyceae (alga hijau biru) pada suatu perairan. Fitoplankton Cyanophyta menghasilkan senyawa kimia Geosmin dan 2-Methylisoborneol (MIB). Kedua senyawa ini menyebakan ikan bau lumpur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh rasio pupuk N dan P pada media budidaya ikan bandeng air tawar dan air payau terhadap kelimpahan fitoplankton penghasil geosmin dan MIB dan pengaruhnya terhadap mutu ikan bandeng. Serta untuk mengetahui korelasi antara kualitas air dan kelimpahan fitoplankton penghasil geosmin dan MIB. Penelitian ini menggunakan 9 petak tambak. Tambak yang digunakan seluas 600 m2. Ikan ditebar di tambak dengan kepadatan 1 ekor/m2 dan dipelihara selama 90 hari. Parameter yang dievaluasi meliputi keragaman dan kelimpahan fitoplankton, persentase jenis-jenis fitoplankton penghasil geosmin dan MIB, indek pilihan fitoplankton, uji organoleptik, serta kualitas air dan tanah (suhu, kecerahan, salinitas, pH, DO, N-total, nitrat, P-total, dan P-PO4). Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Selain itu juga dilakukan analisis komponen utama (principal component analisis) dan korelasi antar setiap parameter. Persentase kelimpahan fitoplankton Cyanophyta lebih kecil dibandingkan dengan fitoplankton bukan Cyanophyta yaitu dibawah 50%. Nilai dugaan geosmin diperoleh dari hasil persamaan regresi Y=1.10-7X+0,0151 (Y= kandungan geosmin, X= kelimpahan Cyanophyta). Nilai dugaan geosmin di perairan pada perlakuan G sebesar 0,016 ug/L dan perlakuan lainnya sebesar 0,015 ug/L. Nilai skor organoleptik perlakuan tambak G (rasio N:P sebesar 4) yaitu 7 (kurang segar, tidak bau lumpur). Nilai skor organoleptik perlakuan rasio N:P 5, 15, dan 30 di tambak A (tambak air tawar) dan tambak B (tambak air payau) adalah 8 (segar, tidak bau lumpur). Hasil organoleptik ikan bandeng pada penelitan ini menunjukan bahwa tidak mengakibatkan bau lumpur (off-flsvours) pada ikan bandeng. Kelimpahan fitoplankton Cyanophyta berkorelasi erat terhadap parameter kualitas air suhu, kecerahan, DO, pH, N-total dan rasio N:P. | en |