Show simple item record

dc.contributor.advisorNuryartono, Nunung
dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.authorWati, Dewi Rohma
dc.date.accessioned2015-05-22T02:32:03Z
dc.date.available2015-05-22T02:32:03Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75237
dc.description.abstractSalah satu permasalahan utama pada petani padi organik di Kabupaten Bogor adalah keterbatasan akses pada kredit karena terkendala kepemilikan agunan. Para petani hanya dapat mengakses lembaga semi formal seperti koperasi dan gapoktan karena kemudahan proses administrasi dan sistem pembayaran. Skala usahatani dapat menentukan besarnya modal yang harus disediakan. Sistem pertanian organik menjadi pilihan petani padi di Kabupaten Bogor karena ingin mengembalikan kondisi lahan yang semakin kritis dan luasannya yang terus berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) menganalisis aksesibilitas kredit mikro pada petani padi organik di Kabupaten Bogor; (2) menganalisis dampak kredit mikro terhadap produksi padi organik di Kabupaten Bogor; dan (3) menganalisis dampak kredit mikro terhadap pendapatan usahatani padi organik di Kabupaten Bogor. Data cross-section dari 3 desa pada 3 kecamatan di Kabupaten Bogor telah dikumpulkan secara langsung dari 68 sampel yang diwawancarai menggunakan kuisioner. Mereka adalah petani padi organik yang mengakses dan tidak mengakses kredit mikro sebagai responden kontrol. Ketiga tujuan dianalisis menggunakan model Seleksi Heckman yang terdiri dari dua persamaan untuk melihat aksesibilitas kredit melalui persamaan pertanian dan persamaan kedua untuk melihat dampak kredit mikro terhadap produksi dan pendapatan usahatani padi organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas petani padi organik pada kredit mikro ditentukan secara negatif oleh usia petani, jumlah anggota keluarga, dan pengalaman usahatani, dan dipengaruhi secara positif oleh lamanya keanggotaan dalam kelompok tani dan luas lahan garapan. Lembaga kredit yang diakses adalah koperasi dan gapoktan yang memiliki mekanisme lebih mudah dan cepat sehingga dapat diakses oleh petani. Nilai kredit yang diakses antara 300 ribu sampai maksimum 2 juta rupiah. Kredit ini digunakan petani untuk membiayai usahatani yaitu membayar upah tenaga kerja dan membeli input disamping juga menggunakan modal sendiri. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kredit mikro memiliki dampak positif terhadap produksi padi organik begitu juga dengan jumlah penggunaan benih dan penggunaan tenaga kerja. Sejalan dengan itu, kredit mikro berdampak positif terhadap pendapatan usahatani padi organik bersama-sama dengan variabel harga gabah kering panen dan produktifitas padi organik. Walau demikian, jumlah kredit yang relatif rendah sehingga dampak yang ditimbulkan kecil. Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu adanya peningkatan kemampuan dari lembaga kredit mikto dalam hal ini lembaga semi-formal agar dapat menyalurkan kredit lebih banyak lagi sehingga petani dapat meningkatkan produksi padi organik dan pendapatan usahataninya. .en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcEconomicsen
dc.subject.ddcAgricultural economicsen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleAkses Dan Dampak Kredit Mikro Terhadap Produksi Dan Pendapatan Usahatani Padi Organik Di Kabupaten Bogoren
dc.subject.keywordaksesen
dc.subject.keyworddampaken
dc.subject.keywordkredit mikroen
dc.subject.keywordproduksi padi organiken
dc.subject.keywordpendapatan usahatanien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record