dc.description.abstract | Pembangunan Kabupaten Bekasi yang pesat mengakibatkan terjadinya konversi lahan pertanian yang tinggi .Dampaknya PDRB sektor pertanian cenderung menurun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (1997-2002). Penelitian ini bertujuan : (1) Menganalisis laju konversi lahan (2) Menganalisis keterkaitan harga lahan dengan laju konversi lahan pertanian. (3) Menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal konversi lahan, (4) Analisis dampak konversi lahan terhadap produksi padi, pendapatan petani, dan ketahanan pangan. (5) Menganalisis peran kelembagaan tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten dalam mencegah laju konversi lahan pertanian. Metode Analisis yang digunakan meliputi : analisis laju konversi lahan, analisis keterkaitan harga lahan terhadap laju konversi lahan pertanian, analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan. Hasil penelitian menunjukkan laju penyusutan lahan sawah di Kabupaten Bekasi tahun2001-2011yaitu -4,27 persen atau sebesar 3.674 hektar dengan rata-rata -0,43% per tahun dan alih fungsi lahan dimulai tahun 2003, terbesar terjadi di Kecamatan Cikarang Utara sebesar -4,20 per tahun, Kecamatan Serang Baru sebesar -1,99% per tahun, dan Kecamatan Tambun selatan sebesar -1,92% per tahun. Semakin meningkat nilai lahan pertanian menyebabkan petani tergiur untuk menjual lahan sawahnya. Faktor internal yang menyebabkan laju konversi lahan adalah pendapatan dan pendidikan, sedangkan Faktor eksternal adalah PDRB dan laju pertumbuhan penduduk. Konversi lahan berdampak pada menurunnya produksi padi dan pencetakan sawah baru tidak menjadi solusi. Pendapatan petani berkurang Rp. 2.780.000 per bulan. Kabupaten Bekasi akan kekurangan produksi beras sebesar 1.440 ton tahun 2018 jika terja dipenurunan konsumsi beras sebesar 1,5 persen. Kelembagaan yang ada tidak sinergi dari tingkat Makro, Meso dan Mikro. | en |