Analisis Ekonomi Tambak Silvofishery Sebagai Upaya Pemafaatan Ekosistem Mangrove Berkelanjutan (Studi Kasus: Desa Canang Kering, Medan)

View/Open
Date
2015Author
Nasution, Melly Sari Ramadhani
Ekayani, Meti
Istiqomah, Asti
Metadata
Show full item recordAbstract
Desa Canang Kering merupakan salah satu desa yang terletak di kawasan pesisir Kota Medan yang kondisi mangrovenya mengalami kerusakan akibat adanya konversi hutan mangrove menjadi lahan tambak. Kerusakan ekosistem mangrove berakibat pada terjadinya banjir pasang air laut dan akan mempegaruhi kesejahteraan masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kementerian Kehutanan memperkenalkan pola tambak silvofishery yang merupakan integrasi antara budidaya tambak dan tanaman mangrove. Hasil perbandingan analisis pendapatan sistem tambak menunjukkan nilai R/C rasio tambak silvofishery lebih tinggi dari R/C rasio tambak non-silvofishery, artinya tambak silvofishery lebih menguntungkan dibanding tambak non-silvofishery. Pengaruh keberadaan mangrove terhadap produktivitas tambak dilihat menggunakan analisis kelayakan tambak silvofishery. Hasil kriteria kelayakan menunjukkan bahwa usaha tambak silvofishery layak untuk diusahakan secara finansial dan ekonomi. Partisipasi masyarakat untuk menerapkan sistem tambak silvofishery dapat ditingkatkan dengan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan petani dalam pemilihan jenis tambak melalui pendekatan analisis regresi logistik. Faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap keputusan petani tambak untuk menerapkan sistem tambak silvofishery yaitu pendidikan formal, luas areal tambak, dan keikutsertaan dalam pelatihan.