View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Karakteristik Atmosfer di atas Jalur Perlintasan Arus Lintas Indonesia Selama INDOMIX 2010

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (38.16Mb)
      Date
      2015
      Author
      Triani, Deti
      Hidayat, Rahmat
      Atmadipoera, Agus S
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Mempelajari karakteristik atmosfer di wilayah yang dilewati oleh Arus Lintas Indonesia (Arlindo) merupakan langkah awal untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Arlindo terhadap kondisi atmosfer di atasnya. Pendekatan yang digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik atmosfer adalah melalui metode termodinamika dimana profil atmosfer dilihat secara vertikal, turbulensi permukaan, dan tinggi dasar awan. Parameter yang digunakan adalah mixing ratio, kelembaban spesifik, suhu potensial, suhu titik embun, dan suhu virtual dari radiosonde yang dilepas di 21 titik sepanjang wilayah perairan yang dilewati Kapal Riset Marion Dufresne. Penelitian ini juga bertujuan mengkaji interaksi laut-atmosfer selama pelayaran INDOMIX. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan bulk parameterization untuk menghitung fluks panas terasa dan fluks panas laten. Fluks panas terasa bernilai maksimum 4.12 W/m2 , minimum 0 W/m2 dan rata-rata 1.1 W/m2. Fluks panas laten minimum bernilai 0 W/m2, maksimum 2.97 W/m2, dan rata-rata 1.08 W/m2. Hasil analisis mengenai interaksi laut-atmosfer dapat disimpulkan bahwa pada perairan dengan nilai suhu permukaan dan panas laten yang lebih tinggi seperti di Perairan Sorong, Laut Halmahera dan Laut Seram, memiliki nilai suhu udara permukaan dan kelembaban menjadi lebih tinggi, sehingga ketinggian Lifting Condensation Level (LCL) lebih rendah. Khusus Laut Banda, walaupun suhunya lebih rendah, namun memiliki konvektivitas harian yang tinggi sehingga memiliki ketinggian LCL terendah (312.5 m). Sebaliknya di Selat Ombai hingga Selatan Nusa Tenggara, nilai suhu permukaan laut yang lebih dingin, menjadikan kelembaban atmosfer yang lebih kering dan LCL di wilayah ini juga lebih tinggi.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74976
      Collections
      • UT - Geophysics and Meteorology [1466]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository