Show simple item record

dc.contributor.authorWidias Mahar, Avanty
dc.contributor.authorAsmira Damayanti, Tri
dc.date.accessioned2015-04-29T03:26:11Z
dc.date.available2015-04-29T03:26:11Z
dc.date.issued2015-01
dc.identifier.issn978-602-96419-1-2
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74904
dc.description.abstractKacang panjang merupakan tanaman sayuran penting di Indonesia. Salah satu pembatas produksi kacang panjang adalah infeksi Bean common mosaic virus (BCMV). BCMV bersifat tular benih dan dapat ditularkan melalui kutudaun. Tingginya insidensi BCMV di lapangan beberapa tahun ini menunjukkan kemungkinan BCMV ditanam dari benih yang tidak bebas virus. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui kesehatan benih kacang panjang komersial dan petani. Kultivar komersial yang diuji adalah kultivar Parade, New Jaliteng, Long Silk, Pilar, 777, Maharani, dan Lousiana, serta benih lokal dari petani asal Indramayu. Sebanyak 100 benih dari setiap kultivar ditumbuhkan pada media tanah (growing on test) sampai berumur 4 minggu. Deteksi BCMV dilakukan terhadap 20 sampel komposit untuk tiap varietas dengan Indirect-ELISA menggunakan antiserum BCMV. Sampel komposit yang positif kemudian dideteksi ulang secara individu untuk mendapatkan persentase BCMV terbawa benih. Persentase BCMV terbawa benih tertinggi sampai terendah ditunjukkan berturut-turut oleh kultivar Parade (73%), 777 (30%), Maharani (25%), Long Silk (5%), Pilar (4%), New Jaliteng (3%), Lousiana (2%) dan Lokal petani (0%). Tinggi rendahnya insidensi BCMV terbawa benih diduga terkait dengan ketahanan kultivar tanaman. Hasil deteksi ini menunjukkan sebagian besar benih-benih komersial belum sepenuhnya bebas BCMV.en
dc.language.isoid
dc.titleInsidensi Bean Common mosaic virus dari Benih Kacang Panjang Komersial dan Lokal Petani Berdasarkan Uji Serologien
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordBenih Sehat, BCMV, Virus mosaiken


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record